Gemarnews.com - Banda Aceh , Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh menyelenggarakan pelatihan Fasilitator Pamsimas Provinsi Aceh melalui Video Conference pada hari Selasa – Jumat, Tanggal 9 -12 Juni 2020. Pelatihan dilakukan sebanyak dua gelombang. Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan untuk peningkatan kapasitas tim fasilitator pamsimas Provinsi Aceh agar mampu melaksanakan tugas pendampingan kepada masyarakat pada masa pedemi COVID-19.
Mohd Yoza Habibie, ST, MT Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Aceh, Kamis (11/06) pada waktu melakukan pembukaan pelatihan fasilitator gelombang 2 mengatakan bahwa pelaksanaan pelatihan sebelumnya direncanakan dengan tatap muka langsung, masa COVID-19 harus diganti metodenya dengan tanpa tatap muka. “Penyelenggarakan pelatihan fasilitator ini dilaksanakan tanpa tatap muka tetapi secara virtual berbasis online,” ucap Mohd Yoza Habibie, ST, MT.
Pelatihan fasilitator dipandu oleh tenaga ahli ROMS-1 Provinsi Aceh dan kabupaten. Proses pelatihan sudah dimulai sejak para peserta mengunduh bahan-bahan pelatihan pada aplikasi CB Online melalui login. Oleh karena itu, setelah bahan-bahan pelatihan diunduh semua peserta wajib membaca dan mempelajari petunjuk teknis, bahan paparan serta video tutorial yang dilakukan secara mandiri. Pertemuan virtual melalui video conference lebih banyak diprioritaskan untuk menanyakan dan mendiskusikan hal-hal yang dipahami.
Tujuan pelaksanaan pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan fasilitator dalam melakukan pendampingan kepada masyarakat desa sasaran khususnya Kelompok Keswadayaan Masyarakat(KKM) dan Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).
Selanjutnya, Wiendra Perdana, S.KM, Provinsi Coordinator (PC) ROMS-1 Pamsimas Aceh mengatakan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 151 orang terdiri dari 19 orang fasilitator senior (FS), 42 orang fasilitator bidang teknis SPAMS (Fm WSS), 90 orang fasilitator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (FM CD) yang berasal dari 17 Kabupaten di Provinsi Aceh.
Peserta bergabung mengikuti pelatihan melalui aplikasi video converence dan melakukan daftar hadir secara online” ucap Wiendra Perdana, S.KM.
Proses pembelajaran dan diskusi berjalan dengan cukup dinamis, peserta semangat mengikuti pelatihan dengan mendapatkan materi strategi percepatan target desa reguler 2020.
Lebih lanjut Wiendra Perdana, S.KM mengatakan materi pelatihan telah disampaikan oleh Tenaga Ahli dengan beberapa materi yaitu persiapan pencairan dana BLM masa Covid-19, mekanisme pencairan dana BLM masa Covid-19, tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 dalam pelaksanaan program, revisi rencana rinci kegiatan konstruksi,pelaksanaan konstruksi SPAMS dan sanitasi, pemantauan dan pelaporan.
“Dengan pelatihan ini diharapkan adanya persamaan pemahaman seluruh fasilitator Provinsi Aceh terkait tugas agar memberikan pendampingan yang berkualitas kepada pengelola program tingkat desa”, ucap Wiendra Perdana, S.KM. (Ditulis oleh Bahagia Ishak-Co.PC Provinsi Aceh ( Raju )
