Gemarnews.com Bireuen | Sebuah kesuksesan tidak akan sukses kalau tidak ada dua hal, pertama ada niat baiknya dan yang kedua tau caranya. Kata filosofi tersebut diungkapkan Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Jeunieb kepada Bupati dan Ketua DPRK Dalam acara Pojok Tazkirah Pada Jum'at, (19/06/2019) Malam.
Tu Sop menyebut kedunguan terjadi juga pada orang-orang yang berbuat baik, kenapa dikatakan dungu karena niatnya baik kadang caranya yang tidak baik. Dalam istilah bahasa Arab, Kedunguan harus dijauhi, jangankan kita jadi orang dungu, orang dungu yang lain jika bersama harus dijauhi agar kedunguanya tidak menular ke kita.
Siapa itu orang yang dungu…! Yaitu orang yang niatnya bagus caranya yang tidak benar, sebagus apapun niatnya apabila tidak didukung oleh pola dan strategi yang benar dia akan menjadi sebuah kegagalan bahkan sebuah kerugian. Maka oleh karena itu lakukan komunikasi supaya menemukan rumus-rumus dengan formula baru dan strategi baru. Sebut Tu Sop Pimpinan Yayasan Dayah Bersaudara (Yadara) Grup.
Selain itu Tu Sop yang juga Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) berbicara mengenai New Normal. Menurutnya New Normal itu bisa diartikan sebagai sebuah keseimbangan, setiap pribadi kita diperintahkan untuk menjaga keseimbangan, dengan kata lain jika kita tidak melarat jangan membuat orang lain melarat, kamu tidak dizalimi orang dan jaga keseimbangan agar orang lain juga tidak menzalimi kamu.
Begitu juga dalam pemerintahan seperti yang disampaikan Bupati Bireuen tadi, beliau dulu hanya seorang birokrasi saja, tapi sekarang bukan lagi. Sekarang beliau akan menghadapi politik, pembangunan dan birokrasi pemerintahan, Tu Sop menyebut untuk hal tersebut juga dibutuhkan sebuah balance, paska dilantik sebagai bupati defenitif sebenarnya pak Bupati sudah memasuki New Normal.
Oleh karena itu jagalah keseimbangan, lakukan komunikasi politik dengan seluruh stackholder dari semua sisi, itulah tugas seorang pemimpin dan juga kita rakyat terus membantu, beliau tidak sanggup sendiri, kalupun kita tidak sanggup membantu setidaknya tidak menghacurkan. Ujar Tu Sop yang juga Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI).