Gemarnews.com, Pidie Jaya - Ada beberapa hal menjadi catatan penting untuk perlu di tindaklanjuti karena waktu kejadian gempa Pijay banyak yang ingin membantu pembangunan kembali, ujar Kepala BPBA, Ir. Sunawardi, M.Si.
Sunawardi menambahkan Kabupaten Pidie Jaya pasca terjadi Gempa 2016 mendapatkan porsi bantuan sebesar 63 Miliar dimana porsi tersebut lebih besar dibandingkan Daerah lain.
"Pidie Jaya sudah mendapatkan anggaran lumayan besar untuk membangun kembali pasca Gempa Pidie Jaya 2016 lalu setidaknya memberikan dampak yang baik juga untuk daerah dan masyarakat sendiri," Ungkap Sunawardi
Harapannya permasalahan pembangunan rumah bantuan dapat tuntaskan pada akhir tahun 2020, kedepan dilanjutkan dengan penbangunan pasar dan Infrastruktur yang lain.
"Semoga Pembangunan rumah korban Gempa Pijay dapat di selesaikan pada akhir 2020 ini sehingga dapat melanjutkan pembangunan lainnya yang rusak pasca gempa," Jelas Kepala Pelaksana BPBA
Deputi Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ir. Rifai, M.BA menyampaikan, Pasca kejadian Gempa 6 Desember 2016 Pidie Jaya Pihaknya melihat pembangunan rumah yang di lakukan Deputi Rehabilitasi dan Renkontruksi sudah berjalan dengan baik dibawah monitoring tim BPBA Aceh dan merupakan provinsi yang mendapatkan bantuan diatas 100 Miliar bencana skala nasional.
"Saya sangat apresiasi terhadap kerja keras BPBA dan BPBD Pijay dalam menanggulangi pasca bencana gempa, saya juga menyampaikan Aceh merupakan slaah satu Provinsi yang mendapatkan porsi 100 Miliar untuk Rehab rekon paska Gempa," terang Rifai
Deputi RR BNPB menilai sangat menarik dimana dengan anggaran 64 Miliar BBPD Pijay dapat membangun kembali rumah rusak pasca gempa hal tersebut sangat luar biasa.
"Kedepan pihaknya berharap ada beberpa yang hal penting di kemas untuk dijadikan sejarah sehingga ada dokumentasi setiap perjalanan pembangunan kembali pasca bencana di Aceh," Pungkas Deputi RR BNPB Rifai.
Pihaknya berharap dengan cepatnya penyelesaian pembangunan rumah bantuan pasca gempa Pijay dan dapat di manfaatkan, ujar,Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, PLT kepala Pelaksana BPBD Pidie Jaya Okta Handipa, ST M. Arch, saat menerima Kunjungan Deputi Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB RI Bersama Kepala Pelaksana BPBA Aceh di ruang wakil Bupati Pidie Jaya, Rabu (15/7/2020).
Tahun 2018 -2019 telah membangun infrastruk yang terdampak gempa dari dana hibah untuk membangun rumah, jembatan dan gedung dan sarana infrstrukstur perkantoran,
BPBD Pijay dalam pelaksanaan rehan rekon pasca gempa juga menggunakan dana sharing kabupaten Pidie Jaya seperti membangun mesjid dan jalan
"Pelaksanaan pembangun rehab rekon BPBD Pijay berkalaborasi dana shering dan kami mengakui keterbatasan anggaran yang ada di Kabupaten Pidie Jaya," ujar Okta
Lanjut Okta, BPBD Pijay telah membangun 5776 unit rumah berdasarkan Rumah rusak berat 2456 unit dan rumah rusak ringan 3280 unit, untuk tahun 2020 akan dibangun 711 unit di bagi dalam 47 paket kegiatan.
"Kami pada tahun ini akan membangun 711 uni dibagi dalam 47 paket pembangun di kecamatan bandar baru dan tringgadeng, dalam proses pembangunan tersebut pihaknya tetap memprioritas pengusaha lokal demi memajukan ekonomi masyarakat Pidie Jaya," jelas Okta.
Sedangkan Wakil Bupati Pidie Jaya H. Said Mulyadi, SE.,MSi mengatakan, apresiasi dan terimakasih pada Pemerintah Aceh serta Pemerintah Pusat melalui BNPB telah banyak membantu Pembangunan di Pidie Jaya.
Bantuan rumah untuk korban gempa Pijay pada tahap penyelesaian, pihaknya akan mendorong kontraktor untuk menyelesaikan pembangunan rumah secepatnya termasuk penyelesaian masalah hukum.
"Saya sangat apresiasi dan berterimakasih kepada BNPB atas bantuan rumah selama ini sudah dirasakan oleh masyarakat Pidie Jaya dan saya mohon maaf atas persoalan yang terjadi sepanjang penyelesaian pembangunan rumah ini untuk diselsaikan secepatnya," tutup Walet. (nas)