Notification

×

Iklan ok

KISAH DIPLOMASI "LADA SICUPAK" DENGAN TURKI

Kamis, 16 Juli 2020 | 15.19 WIB Last Updated 2020-07-16T08:19:40Z
“Sejak 600 tahun silam, Kesultanan Aceh dan Turki Utsmani sudah mempunyai hubungan dalam bidang militer, perdagangan, budaya, dan keagamaan,” kata Irwandi Yusuf ketika menyampaikan pidato peumulia jame menyambut kedatangan Wakil Perdana Menteri Turki Fikri Isik dan rombongan di Aceh. 

Irwandi Yusuf sempat dua kali berkunjung ke Istanbul, Turki ketika tahun 2017. Sebelum pelantikan sebagai gubernur, Ia ke Turki untuk melihat Weaponry Expo. Setelah dilantik sebagai gubernur, ke Turki lagi untuk menghadiri acara Business Forum. Dalam kunjungan kali kedua Irwandi banyak bertemu dengan pejabat tinggi Turki, termasuk diundang ke Kantor Gubernur Istanbul dan pengusaha papan atas Turki termasuk Hitay dan AKSA. 
Kemudian pada bulan Oktober 2017, Wakil Perdana Menteri Turki, berkunjung ke Aceh atas perintah Erdogan untuk bertemu dengan Gubernur Aceh serta meninjau proyek bantuan Turki pasca Tsunami. Wakil PM Turki Fikri Isik dan Duta Besar Turki untuk Indonesia Mehmet Kadri Sander Gürbüz yang tiba di Banda Aceh pada hari Jumat menyempatkan diri Shalat Jumat di Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. 

Setelah selesai shalat, beliau membuka sesi tanya jawab dengan para jamaah jumat. Banyak yang bertanya apakah rakyat Turki masih ingat hubungan erat antara Turki dan Kerajaan Aceh tempo dulu dan apakah Turki modern akan tetap membantu Aceh?. Dijawab oleh Wakil PM, bahwa rakyat Turki tidak akan pernah melupakan hubungan zaman dahulu sebab hal tersebut tertulis didalam buku sejarah. "Apa yang telah dilakukan kakek kami terdahulu kepada Aceh, insya Allah kami akan berusaha mengikuti jejak kakek kami," janji Fikri Isik dalam bahasa Turki yang diterjemahkan ke bahasa.
Perihal bantuan Turki kepada Aceh di zaman sekarang, Turki akan tetap membantu Aceh bahkan bisa melebihi zaman dulu. Bahkan Wakil Perdana Menteri Fikri Isik juga menyampaikan salam dari Presiden Erdogan kepada rakyat Aceh yang disampaikannya dalam sambutan didepan masyarakat Aceh di Masjid Raya Baiturrahman.

Selanjutnya, pada acara makan siang di Pendopo, Gubernur Irwandi menyerahkan cendera mata berupa bingkisan “Lada Sicupak” sebagai bukti sejarah hubungan Aceh-Turki untuk disampaikan kepada Presiden Erdogan. Acara tersebut berlangsung cukup intim menunjukkan kisah sejarah kedekatan antara Aceh dan Turki. Irwandi juga menambahkan bahwa Aceh terbuka pintu yang sangat lebar untuk Turki, "let's invest in Aceh", ungkap Irwandi mengharapkan dua perusahaan besar Turki Hitay dan AKSA bisa segera merealisasikan niatnya di Aceh. 

Nah, apa yang terjadi selanjutnya? Semua jawaban basa-basi dan penyerahan cendera mata ini dicatat oleh intelijen kontra sebagai bentuk laporan ke Jakarta. Selang beberapa waktu rumor atau fitnah kemudian diciptakan yang bahwa: "Gubernur Aceh membuat meeting gelap bersama dengan Wakil Perdana Menteri Turki untuk menggelar referendum dengan tujuan kemerdekaan Aceh sebagai sebuah bangsa". Sejak dari kejadian ini kesalahan Irwandi mulai dicari-cari.

Memang, Irwandi Yusuf memiliki relasi dan reputasi internasional yang sangat baik dan juga mempunyai hubungan yang baik dengan beberapa kepala negara. Ditambah lagi mempunyai latar belakang GAM intelektual lulusan S2 Oregon State University Amerika Serikat dan gelar Doctor (HC) dari Universitas Pendidikan Sulthan Idris Malaysia. Hal inilah yang membuat Jakarta semakin meradang kepada Irwandi. 

INTINYA, Irwandi Yusuf tidak boleh dibiarkan menjadi tokoh besar di Aceh. Irwandi Yusuf harus diganjal apapun caranya. Dan akhirnya Jakarta berhasil menjebloskan Ia ke penjara dengan dalih OTT yang penuh rekayasa. 

Akhir cerita, diplomasi "Lada Sicupak" berujung kelam. Hitay yang telah komit untuk membangun pembangkit listrik Geothermal di Gunong Geureudong kini stagnan dengan progresnya. Kemudian AKSA Energy yang telah melakukan survei lokasi untuk invest PLTMG dikawasan KEK Arun-Lhokseumawe kini harus angkat kaki dari Aceh. Padahal ini semua adalah pintu masuk untuk memperkuat kembali hubungan sejarah awal.
×
Berita Terbaru Update