Gemarnews.com, Pidie –
Pihak Manageme Rumah sakit Chik Ditiro
memberikan penjelasan dan rencana tindak lnjut
pengebangan sistem Kerja Tenaga Medis berbasis kinerja atau Key Pofermance
Indikator (KPI).
Keputusan Managemen Rumah Sakit Chik Ditiro Sigli
merasionalisasi sistem perhitungan jasa medis tersebut sangat tepat dimana
perhitungan jasa medis dihitung berbasis kinerja, ujar Kepala
Bidang Pelayanan Medis RSU Chik Ditiro Sigli dr. Dwi Wijaya, di Aula Diklat,
Sigli, Sabtu, (25/7/2020).
Kegiatan tersebut bertujuan menyampaikan langkah strategi
yang sudah dilakukan dan memaparkan rencana tindak lanjut kedepan terkait
pengembangan sistem managemen RSU Chik Ditiro Sigli.
"Kami selaku managemen RSCDT Sigli mengambil langkah
ini setelah menerima berbagai kajian dan masukan dengan mempertimbangkan
berbagai kritikan namun keinginan kami ingin memberi pelayanan yang lebih
optimal bagi pasien," Ujar Dwi.
Selama sistem tersebut berjalan diakuinya besaran jasa medis
yang didapatkan oleh tenaga medis akan berkurang dari jumlah sebelum sistem itu
dimulai, namun pihaknya sangat memperhatikan pelayan yang lebih optimal dari
tenagan medis untuk seluruh pasien.
Dalam perjalannya sistem remunerasi jasa medis berjalan,
sudah pasti ada permasalahan dan kritikan dari tenaga medis yang diterima
managemen, jelas Dwi.
Namun perlu diperjelas dimana managemen RSCDT Sigli dalan
proses Kliem JKN melalui BPJS mempunyai rumus N - 2, maksudnya pengajuan setiap
kliem pelayanan yang dilakukan Pihak RS sampai bulan Maret jadi pihaknya
mengakui pembayaran Jasa Medis baru selesai dibayar bagi tenaga medis untuk
bulan Januari 2020.
"Persoalan jasa medis yang terhambat serta belum di
bayarkan penting juga diketahui oleh seluruh masyarakat bahwa proses kliem
mempunyai rumus (N -2) jadi setiap kliem pelayanan medis yang kami lakukan
mengikuti aturan itu, saya mengakui untuk jasa medis sampai saat ini baru bisa
dibayarkan sampai bulan januari 2020," jelas dr. Dwi.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Chik Ditiro Sigli dr.
Muhammad Yassir, Sp.An menyampaikan, Pihaknya dalam mengambil setiap keputusan
untuk membangun managemen RS CDT sudah mempertimbangkan langkah strategy
berdasarkan aturan yang belaku secara nasional.
"Saya bersyukur dengan adanya kritikan selalu
memberikan masukan yang sangat berarti untuk memperbaiki sistem lebih baik,
kedepan semua pelayanan akan berbasis waktu sehingga memberikan pelayanan yang
lebih cepat, tepat dan akurat untuk pasien yang dilayani," ungkap dr
Yassir.
Pihaknya mengakui persoalan pro dan kontra terkait keputusan
tersebut semua sudah menjadi hal yang wajar untuk memperbaiki seluruh kerangka
kerja menjadi sistem kerja online sehingga memudahkan masyarakat dalam
mengaksesnya, Pihaknya kedepan akan menilai sistem kerja Medis di RSCDT
berbasis waktu sehingga semua aktifitas akan lebih cepat dalam memberikan
pelayanan.
Pada kesempatan itu salah satu Dokter Ahli Orthopedi di
Rumah Sakit Chik Ditiro dr. Ikhsan SpOT menyampaikan, awalnya sempat meragukan
sistem remunerasi jasa medis tersebut akan berjalan berjalan dengan baik
mengingat jasa medis yang di terima Dokter Ahli sejatinya berkurang, namun
ianya merasa bahwa keputusan tersebut tepat dilakukan dan sudah selayaknya didukung
untuk kemajuan RSCDT Sigli kedepan.
"Pada awal berjalan keputusan ini masih sangat jauh
dari sempurna namun perubahan ini sudah di rasakan tiga bulan bahkan satu tahun
kedepan, Kita ini menjual jasa namun siapa yang memberikan jasa pelayanan yang
baik untuk masyarakat maka hasilnya juga akan lebih baik dan harapan saya
kedepan masyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk
masyarakat Pidie,". (*)