Gemarnews.com, Sulteng - Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) bersama Cristian Relief Service (CSR) melakukan distribusi 1.348 Unit Tas Siaga Bencana untuk enam desa dua Kabupaten Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis, (28/8/2020).
Distribusi Tas Siaga Bencana tersebut merupakan rangkaian kegiatan program Disaster Risk Reduction-Livelihood (DRR-Livelihood) yang di lakukan Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) dan didukung oleh Cristian Relief Services (CRS) paska gempa dan tsunami melanda Sulawesi Tengah tahun lalu.
Koordinator Program YPI-CRS Marjoko mengatakan, Tas Siaga Bencana itu dipersiapkan untuk mengisi barang dan dokumen penting serta kebutuhan makanan, pakaian secukupnya ketika bencana atau kondisi darurat terjadi.
Pihaknya mendistribusikan Tas Siaga Bencana itu sebanyak 1.348 unit untuk Desa Bolapapu, Namo, Salua, Kecamatan Kulawi, Desa Tuva Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi dan Desa Loli Tasiburi, Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.
“untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lain, Tas Siaga Bencana disarankan sebagai cadangan bertahan hidup darurat menunggu bantuan.
Selain itu, tas tersebut dapat memudahkan saat evakuasi dari lokasi bencana menuju tempat yang lebih aman” katanya
Lebih lanjut, Joko menjelaskan, Pendistribusian Tas Siaga Bencana itu yang tahan akan air, kuat dan nyaman digunakan ini, pihaknya baru dapat menjangkau dan peruntukan tas siaga bencana itu bagi keluarga yang berada di daerah zona merah atau daerah rawan banjir, longsor, tsunami dan kelompok rentan seperti lansia, difabel dan ibu hamil.
Ditambahkannya, pada saat terjadi bencana, selain menyelamatkan jiwa, tas tersebut dapat dipergunakan untuk mengemas barang-barang lebih dulu ketika harus segera mengungsi, pihaknya merasa perlu menyiapkan supaya barang-barang yang penting serta kebutuhan untuk bertahan hidup darurat dapat terbawa.
“kami berharap dengan adanya tas ini masyarakat sudah dapat menyiapkan semua dokumen dan kelengkapan lainnya dalam kondisi darurat akan mudah untuk dibawa, yang lebih penting masyarakat yang tinggal di zona merah bencana setiap saat harus siaga dengan keadaan darurat," Jelas Joko
Menurut Senior Project Officer dari CRS Indonesia Program DRR -Livelihood Djuneidi Saripurnawan mengatakan, Tas Siaga ini untuk membantu mereka yang berada di kawasan bencana dan kelompok rentan semangat untuk selalu siap siaga dalam hidup bersama ancaman bencana.
Dengan didampingi anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di desa masing-masing, mereka dikapasitasi dengan pemahaman dan evakuasi mandiri bila bencana itu benar-benar terjadi.
"Tas siaga bencana ini sangat membantu masyarakat atau kelompok rentan yang tinggal di daerah zona rawan bencana dalam menghadapi kondisi darurat dan menurut saya peran Forum PRB ini menjadi begitu penting dalam keberlanjutan penguatan masyarakat yang berbasis pada keluarga dan individu," Pungkas Djuneidi.
Sementara salah satu warga desa Tuva Mustafa Tahir menyampaikan, paska terjadi bencana tahun lalu masyarakat Desa Tuva tidak memahami apapun terkait kesiapsiagaan bencana, selama dilakukan pendampingan oleh Pusaka Indonesia - CRS baru masyarakat menyadari akan pentingnyan kesiapsiagaan bencana itu.
Pihaknya mengapresiasi dan berterima kasihbatas dedikasi Pusaka Indonesia - CRS dalan mendampingi masyarakat, Harapanya YPI -CRS terus memperkuat perekonomian masyarakat paska bencana di Sulteng
"Semoga YPI-CRS dapat melanjutkan program pendampingan dan penguatan masyarakat, sehingga perekonomian masyarakat paska bencana semakin meningkat dengan sumber daya yang kami miliki di desa kami," Imbuh Mustafa. (rilis)