Gemarnews.com, Aceh Jaya - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) menyayangkan kondisi Dermaga Apung Pulau Resam Gampong Lhok Timon Kecamatan Setia Bakti belum berumur setahun kondisinya rusak parah.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Aceh Jaya Abdo Rani mengatakan, Dermaga apung tersebut diperuntukan bagi wisatawan melakukan penyebrangan ke pulau Resam, dermaga itu di resmikan Desember tahun lalu dan belum berumur setahun.
Dermaga apung itu jelas Abdo, keberadaannya sangat membantu masyarakat dan wisatawan yang ingin menyebrang ke pulau resam selain menikmati distinasi pantai dan masyarakat juga beraktifitas memancing.
"Belum setahun dibangun dermaga ini sudah rusak padahal keberadaan sangat membantu masyarakat dan wisatawan yang ingin menyebrang ke pulau resam," Ujar Abdo.
Perlu di ketahui dimana pembangunan Dermaga Apung tersebut menggunakan APBK Aceh Jaya tahun 2019 sebesar Rp. 700 juta oleh Dinas Perhubungan dan memiliki panjang 25 meter, menurut prediksi akan bertahan selama lima tahun.
Pada kenyataannya Dermaga Apung petama di Aceh itu hanya bertahan delapan bulan saja kondisinya sudah sangat parah sebagian dari dermaga itu sudah hilang tinggal beberpa puluh meter yang tersisa, pihaknya menyayangkan dimana pembagunan dermaga itu tidak melewati kajian dan uji kelayakan sehingga merugikan anggaran negara ratusan juta.
"Kondisinya sekarang tersisa hanya beberapa meter saja yang lainnya sudah rusak parah, kami menilai pembangunan dermaga apung ini tidak melewati kajian dan ujinkelayakan sehingga kerugian negara dalam pembangunan ini sangat besar," ungkap Abdo
Pihaknya mempertanyakan hasil pasnsus DPRK Aceh Jaya sudah melakukan kunjungan dan Evaluasi di dermaga itu dan sudah mendapatkan informasi dari masyarakat, namun pihaknya juga mempertanyakan hasil LKPJ Bupati Aceh Jaya terkait pembangunan Dermaga itu.
"Kami juga mempertanyakan hasil pansus DPRK Aceh Jaya terkait hasil kunjungan lapangan sehingga berdampak pada hasil LKPJ bupati Aceh Jaya tahun 2019 terkait Demaga Apung pulau resam ini tidak menjadi prioritas mereka," Pungkas Abdo. (red)