Notification

×

Iklan ok

FKIP USM Gelar Yudisium 74 Mahasiswa Lulusan Dengan Terapkan Protokol Kesehatan

Rabu, 26 Agustus 2020 | 18.13 WIB Last Updated 2020-08-26T14:12:39Z
Dok Foto. Dekan FKIP Universitas Serambi Mekkah, Jalaluddin SPd MPd sedang memimpin yudisium Sarjana Pendidikan

Gemarnews.com, Banda Aceh - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh meyudisium 74 lulusan, di Aula Mr. Dr. Teuku Moehammad Hasan, Rabu, (26/8/2020). 

Yudisium dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dekan FKIP menyebutnya Jalaluddin, SPd MPd mengatakan, yudisium merupakan agenda rutin sebagai tanda bahwa para mahasiswa telah menyelesaikan pendidikan jenjang Strata 1 (sarjana), dan berhak menyandang gelar Sarjana Pendidikan atau SPd.

“Kami berharap pengukuhan kelulusan mereka menjadi bekal untuk menegakkan kebenaran dan kejujuran dengan nilai-nilai keadilan yang Islami sesuai tuntunan Al-Quran dan Hadis,” kata Jalaluddin.

“Prestasi tersebut sangat mendukung dengan akan diberlakukannya SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah). SKPI ini dikeluarkan untuk mendampingi ijazah dan transkrip akademik.

Ia menjelaskan, Ijazah merupakan bukti telah selesainya suatu jenjang pendidikan tertentu dan transkrip nilai adalah daftar nilai pencapaian selama menempuh perkuliahan, maka SKPI menerangkan kemampuan yang dibutuhkan sebagai prasyarat dalam persaingan dunia kerja dilihat dari latar belakang lulusannya.

“Era revolusi industri 4.0, yakni era terjadinya perubahan yang mendasar pada berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pendidikan. Digitalisasi di berbagai bidang memudahkan siswa menggali pengetahuan, belajar ilmu pengetahuan dengan mudah tanpa melibatkan guru ataupun orangtua.

”Hal ini sangat membantu pemahaman siswa dalam bidang kognitif dan keterampilannya. Namun, dalam bidang afektif siswa, peran guru tidak dapat digantikan dengan kecanggihan teknologi apapun. Kepribadian guru yang baik sebagai teladan siswa sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter baik siswa.

“Fungsi guru di era revolusi industri 4.0 berbeda dari guru pada era sebelumnya, yaitu bergeser kepada fungsi penanaman nilai-nilai etika, karakter, kebijaksanaan, pengalaman, dan empati sosial karena fungsi tersebut tidak mungkin dilakukan oleh mesin.”

Ia mengatakan, terdapat revolusi peran guru yang semula sebagai sumber belajar atau pemberi pengetahuan kini harus mampu menjadi mentor, fasilitator, motivator, dan inspirator dalam mengembangkan imajinasi, kreativitas, karakter, serta tim kerja pada generasi muda yang dibutuhkan pada masa depan.

“Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memiliki tanggung jawab agar mahasiswa mampu memahami nilai-nilai keislaman, melalui program pendidikan karakter sesuai amanah Rektor dan amanah wakil rektor bidang akademik,” tutup Jalaluddin selaku Dekan FKIP

Sementara itu Rektor USM, Dr. Teuku Abdurrahman SH., SpN menyebutnya Kepada mahasiswa yang sudah sah menyandang gelar S p.d agar nantinya para lulusan ini dapat mengaplikasikan kepada masyarakat. 

"Tidak lagi menunggu emang harus guru, guru itu dalam pengertian yang filosofinya tidak berarti mendidik, mengajar anak-anak didik tapi guru itu dalam filosofinya adalah mentransfer meningkatkan peradaban manusia. 

Pesan rektor USM kepada Mahasiswa lulusan tetap menjalankan amanah sesuai dan sesuai karakter, berakhlak mulia,"pungkasnya.

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update