Kepala BNNK Werdha Susetyo, SE, saat melakukan pogram Saweu Gampong dalam Kecamatan Meureudu, 19/08/2020 |
Gemarnews.com, Pidie Jaya - Ancaman narkoba menyerang gampong, bukan isapan jempol. Pengedar maupun bandar tetap menjadikan warga di gampong menjadi sasaran, tak hanya perkotaan. Apalagi dengan segera digelontorkan Dana Desa triliunan yang membuat ekonomi desa menggeliat.
"Daerah daerah yang perekonomian baik dan subur merupakan target peredaran narkoba. Para bandar dan pengedar sudah menyiapkan tentunya. Kita ingin aparat di gampong, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan stakeholder terkait mempunyai antisipasi penanggulangan," kata Kepala BNNK Pidie Jaya, AKBP. Werdha Susetyo, SE, Rabu (19/08/2020).
Werdha mengingatkan bahwa narkoba mengancam gampong yang makmur. Dengan tingkat pendapatan dan daya beli tinggi, maka bandar bisa masuk mencari celah dan memasok narkoba. Bahkan, sindikat narkoba telah mampu mengendalikan aparat gampong untuk membantu peredaran narkoba.
“Dalam sejumlah kasus, sering kita lihat kepala maupun perangkat desa terlibat dalam jaringan narkoba,” ungkap Werdha
Dengan fakta ini, ketahanan gampong menjadi sangat dibutuhkan agar bersih dari penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Apalagi, jalur masuknya narkoba dari bandara, pelabuhan tikus dari daerah terbuka, di mana 80 persen wilayah Pidie Jaya merupakan daerah terbuka.
“Sebagai langkah antisipasi, masyarakat gampong harus diberikan pemahaman tentang bahaya narkoba. Selain itu, kami juga mengajak berbagai sektor terkait untuk memberikan pengawasan lebih ketat terhadap pelabuhan tikus di kawasan pesisir,” tegas AKBP.
Dia melanjutkan, perlunya memperkuat gampong yang ada di perbatasan dan pesisir. Bahkan, dia menyebut jalur paling rawan penyelundupan dari luar negeri yaitu penyelundupan narkoba di Selat Malaka. Terkadang juga, kades menjadi operator.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Pidie Jaya terus memperketat Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di masa pandemi ini.
Pandemi ini tidak menurunkan potensi peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di masyarakat.
Perwira kepolisian dua bunga melati ini membeberkan, kepada media gemarnews.com, salah satu faktor terpenting dalam upaya P4GN adalah partisipasi aktif masyarakat untuk turut peduli dalam mengawasi lingkungan di sekitarnya. Hal tersebut merupakan kekuatan terbaik untuk mencegah narkotika merusak generasi muda.
“Kalau menemukan ada peredaran jangan tinggal diam, tapi harus melaporkan dan berkoordinasi agar bisa ditindaklanjuti dengan penegakkan hukum maupun penanganan lainnya,”.
Secara umum, lanjut Werdha, ada dua cara untuk membabat peredaran narkoba, yakni demand reduction atau pengurangan permintaan dan supply reduction atau pengurangan pemasokan. Keduanya dilaksanakan secara bersamaan dengan melibatkan seluruh komponen bangsa.
“Demand reduction dilakukan melalui edukasi, diseminasi informasi untuk menumbuhkan imunitas di masayrakat sehingga setiap masyarakat mampu memiliki ketahanan diri terhadap narkoba,” terangnya.
Benteng terbaik terhadap narkoba adalah keluarga. Maka, BNN Kota Bandung juga membangun ketahanan keluarga. Harapannya, setiap anggota bisa saling peduli tentang kondisi keluarga lainnya, baik selama di dalam maupun di luar rumah.
“Bahaya narkoba itu ada dua, bahaya penyalahgunaan dan bahaya peredaran. Maka upaya ketahanan keluarga dan ketahanan diri harus dilaksanakan oleh seluruh komponen bangsa dan negara,” imbuhnya.
Menurutnya, supply reduction dilakukan dengan penegakan-penegakan hukum pada proses distribusi. Ia mengaku masih mendapati distribusi narkoba dilakukan lewat laut karena jalur udara lebih ketat pemeriksaannya di masa pandemi ini.
Dia menegaskan, BNN tidak tinggal diam menghadapi berbagai pergerakan bandar dan pengedar narkoba, termasuk yang memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi.
Di Pidie Jaya kita telah mebidik semua baik itu pengedar maupun bandar dan di mana lokasi serta lewat mana masuk narkoba kita telah tau, sekarang kita telah melakukan kordinasi semua sektor.
Sekali lagi saya katakan BNN tak cuma diam dalam hal melawan yang namanya racun atau perusak otak manusia itu, saya komit lawan narkoba di Kabupaten yang terkenal kuliner khasnya, tutup Werdha. (nas)