Gemarnews.com
Saya, Rizki Dasilva S.Pd.I, MA Mengecam dan mendorong pak kepala sekolah yang bekerja di amal usaha Muhammadiyah. Yaitu pak Istirsyah kepala SLB Vokasional Muhammadiyah untuk mempolisikan penyebar video fitnah. Saya kaget setelah mendengar berita bahwa pak istiarsyah dianggap mencuri celeng masjid. Saya sempat menonton video berulang kali. Saya langsung menelpon beliau memberi dukungan emosional dan memberi beberapa saran. Sehingga keadaan kembali normal.
Saya sebagai sahabat dekat, dan Sama di pengurus FGM Bireuen. Sama-sama kuliah di UPSI malaysia, ingin mengklarifilasi video yang beredar di IG akun Acehwordtime yang menurut saya media ini sudah menyayat hatinya dan keluarganya. Bagaimana mungkin seorang yang berjiwa sosial, pendidikan tinggi, guru yang baik mencuri. Saya dengar media ini sudah minta maaf langsung ke beliau via pesan wa. Tapi saya menyarankan untuk melapor kepihak berwajib untuk efek jera. Saya kira oknum pelaku media macam ini perlu juga dikasih pelajaran termasuk yang menyebarkan ke youtube. Apalagi komen-komen dari video ini menampilkan sifat kebinatangan. Sangat tidak berkemanusian.
Masyarakat kita memang sangat latah, banyak yang tanpa tabayyun. Apa gak mikir bagaimana meminta maaf dosa-dosa lisan yang terlanjur terucap karena di pengaruhi fitnah. Kronologis sebenarnya adalah Hari Rabu kemaren pak istiarsyah iskandar melakukan perjalanan pulang kampung dari Bireuen menuju Sungai Raya, Aceh Timur. Saat itu keluarganya singgah untuk menunaikan shalat dzuhur di sebuah masjid di Alue Bili, Kec. Baktya Utara.
Saat singgah untuk melakukan shalat dzuhur anak beliau mengangkat celeng kayu berwarna hijau yang ternyata celeng itu kuncinya sudah rusak dan di dalamnya ada sejumlah uang. Karena niat ingin supaya celeng ini lebih aman Lalu beliau dan putrinya memasukkan uang itu ke dalam celeng yang tidak rusak. Setelah selesai shalat, beliau menyuruh anaknya meletakkan celeng yang rusak ke belakang mimbar dengan tujuan agar orang-orang yang akan bersedekah nanti tidak memasukkan ke celeng yang rusak agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Saya mendengar secara langsung kebeliau bahwa kejadian seperti di atas. Sayangnya video yang beredar memfitnah beliau dan keluarganya sebagai pencuri kotak amal masjid. Itu adalah fitnah yang kejam. Saya sebagai Ketua FGM Bireuen mengecam para pelaku dan mendukung pak Istiarsyah untuk menuntaskan kasus ini. Supaya banyak pelaku media tidak asal memberitakan kejadian fitnah yang bisa mencemari nama baik orang lain. Seperti sahabat Kami ini yang sama-sama mahasiswa di UPSI malaysia sedang menimba ilmu di negeri orang untuk mencerdaskan anak-anak aceh. Saya mendukung beliau untuk melaporkan pelaku ke pihak berwajib. Pak istiarsyah adalah salah satu aset aceh. Beliau adalah salah generasi aceh yang yang berpendidikam s3 pendidikan khusus. Bahkan beliau salah satu narasumber nasional melatih guru-guru SLB di seluruh Indonesia. Keupu ijak peugah pancuri. Tat na teuh, (*)