Dok.Foto, Direktur LSM Aceh Watch (AW), Mustaqim
GEMARNEWS.COM - Simpang Tiga Redelong, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bener Meriah terkesan tidak serius menanggapi kejadian kebakaran yang terjadi di Pasar Simpang Tiga Bener Meriah dan Kampung Ujung Gele Redelong kabupaten setempat beberapa waktu lalu.
Hal tersebut disampaikan Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aceh Watch (AW), Mustaqim, pihaknya merasa kecewa dengan Pemkab Bener Meriah yang seolah mengabaikan musibah kebakaran yang terjadi di kabupaten beribukota Simpang Tiga Redelong itu.
"Kami sangat kecewa dengan Pemkab Bener Meriah karena menganggap musibah sepele. Sebelum nya musibah ini terjadi di Pasar Simpang Tiga Bener Meriah menghanguskan 20 bagunan, beberapa hari kemudian terjadi kembali kebakara di Kampung Ujung Gele," ungkap Mustaqim kepada GEMARNEWS.COM, Minggu (16/08/2020).
Menurut Mustaqim, Pemkab Bener Meriah seharusnya mampu dan cepat menanggapi perihal tersebut, karena selain merugikan musibah itu juga dapat berdampak pada perekonomian mata pencaharian masyarakat.
"Seharusnya Pemkab Bener Meriah cepat menanggapi kejadian ini dan mengambil kebijakan yang tidak merugikan masyarakat banyak," ujarnya.
Mustaqim juga menambahkan, musibah kebakaran yang selama ini perlu di tanggapi secara serius oleh Pemkab, apalagi terlebih tingginya Intensitas kebakaran tidak diimbangi dengan ketersediaan armada Pemadam Kebakaran (Damkar) yang memadai.
"Mungkin pengadaan Damkar disetiap kecamatan bisa menjadi salah satu solusi untuk masyarakat setempat, sehingga jika terjadi kebakaran armada itu bisa langsung menuju ke lokasi dengan cepat" tegasnya.
Mustaqim meminta kepada petugas Damkar untuk merawat mobil dan juga mengecek agar armada damkar selalu dalam keadaan siap, dan segera memaksimalkan perlengkapan sarana agar bekerja secara maksimal.
Mustaqim berharap kepada Pemkab Bener Meriah, segera hadirkan Damkar disetiap kecamatan demi melindungi masyarakat agar perihal ini dapat ditindak lanjuti sesegera mungkin. Artinya ada dukungan dari pemerintah mewujudkan program satu kecamatan satu mobil damkar.
Sekiranya pemerintah mampu mengalokasikan sebagian dari dana APBD tersebut untuk keperluan masyarakat, sentuhan ini perlu dilakukan oleh Pemkab guna menanggapi hal-hal yang terjadi dikemudian hari.
"Disamping itu juga kedepannya pemerintah perlu membentuk tim maintenance untuk kelayakan operasional armada Damkar tersebut, Damkar harus memiliki mekanik tersendiri untuk menjaga armada tetap layak jalan dan sigap dalam suatu kejadian. Pembentukan tim ini sangat penting agar armada Damkar itu tidak duduk diam ditempat saja," tutupnya
Liputan : Mulya Akbar
Editor : TR