Sigli – Dua milenial Aceh Riazul dan syawal mengadakan diskusi budaya bertema Kupiah Tungkop; masa lalu, kini dan masa depan melaluoi zoom pada Sabtu (15/8/2020) yang bersamaan dengan 15 Tahun Damai Aceh. kegiatan melalui virtual dimulai jam 14.00 WIB.
“Meukeutop menemukan momentumnya di tengah pandemik Covid-19. Kupiah yang juga populer dengan nama kupiah Teuku Umar ini seketika menjadi fenomena di kalangan masyarakat Aceh, “ ungkap host diskusi Rio sapaan akrab Riazul didampingi moderator diskusi Syawal, Jumat (14/8/2020) di Sigli.
Rio menyatakan masyarakat Aceh ramai-ramai memakai meukeutop. Hal ini terlihat dari keseharian masyarakat Aceh sekarang, yang kerap memakai kupiah tungkop yang foto-foto bertebaran di social media. Belakangan, tagar #gerakansejutakupiahAceh pun menggema di lapak maya. Asal-usul kupiah Tungkop pun dan segala tentang kupiah
“kami mengajak warga untuk memberikan pemikiran agar kupiah ini bisa terus dipakai oleh warga bukan karena musiman,” ajaknya.
Disebutkan diskusi santai ini menghadirkan narasumber Masykur (Pedir Mesium) "Sejarah dan perkembangan Kupiah Tungkop, Garot dan Syam". Junaidi Ahmad "Catatan penjelajah Asing tentang Kupiah Aceh", Teuku Muttaqien “Di balik Gerakan #SejutaKupiahAceh dan Asalmula Modifikasi dan Inovasi Kupiah Aceh.” Murizal Hamzah "Sosialisasi Kupiah Tungkop untuk Nasional (Branding, Marketing, Service)" dan Radits "Makna Kupiah Tungkop dan Nasib Perajin Kupiah buatan tangan Sekarang".
Pendaftaran untuk menjadi partisipan diskusi tersebut silakan buka https://zoom.us/meeting/register/tJwocuGqqT8jGN1RoJ6Oaa9md6yyiUNMil8o