Sehingga peranan ulama sebagai ujung tombak sosialisasi pencegahan berkembangnya covid-19 diharapkan berlangsung secara maksimal. Protokol kesehatan di Aceh wajib didasarkan kepada ajaran agama Islam yang rahmatan lil’alamin. Dimana kehidupan agama Islam di Aceh, hendaknya menjadi tumpuan utama pelaksanaan protokol kesehatan.
Muzakarah ini, diharapkan akan melahirkan berbagai kesepahaman dalam proses kampanye protocol kesehatan di Aceh. Kampanye protocol kesehatan, meliputi pola hidup sehat dengan cuci tangan setiap akan dan selesai beraktifitas, merupakan ajaran Islam dalam bersuci. Ilmu thaharah yang diajarkan agama Islam, merupakan langkah efektif dalam bersuci. Ajaran Islam telah menempatkan kebersihan dan menjaga kesucian tubuh, merupakan bahagian dari iman. Oleh karena itu, membangun kesamaan visi antara Pemerintah Aceh dan ulama pimpinan dayah, merupakan sebuah keharusan yang mesti dilaksanakan secara berkelanjutan.
Sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran pandemic covid-19, maka pemerintah Aceh dituntut untuk melakukan berbagai upaya dan iktiar dalam menyadarkan masyarakat. Masyarakat senantiasa diajak untuk memiliki kesadaran penuh dan berperan aktif secara mandiri dalam mencegah penyebaran covid-19. Untuk itu, peran setiap elemen masarakat sangat dibutuhkan terutama peran ulama dan dayah beserta segenap santri yang ada di dalamnya. Ulama dan dayah sebagai komponen yang memperoleh kedudukan terhormat ditengah masyarakat, diarapkan mampu memainkan peran untuk mendorong kesadaran masyarakat.
Ulama dan pimpinan dayah juga diharapkan akan mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan dikalangan santri dan masyarakat. Pemerintah Aceh harus mampu membangun pemikiran dan kebijakan yang sinerji dengan ulama. Pemikiran yang sinerji ini diharapkan akan menjadi modal utama dalam mencegah penyebaran pandemic Covid-19. Oleh karenanya, Muzakarah ini diharapkan akan mampu melahirkan rumusan mengenai format dan tehnik melaksanakan kampanye pencegahan penyebaran virus Covid-19. Dengan adanya format baku pencegahan, Pemerintahan Aceh dan para ulama bekerja sama sejalan dan seiring langkah dalam penanganan wabah Covid-19. ( 26/8/20).
Menurut Ketua FPPP DPR Aceh, Ihsanuddin MZ, “Muzakarah yang diselenggarakan oleh PLT Gubernur Aceh dan pimpinan Dayah, merupakan langkah positif yang patut diberikan apresiasi.” Berbagai kebijakan pemerintahan Aceh dalam pencegahan Covid-19, akan lahir atas kesepakatan bersama antara PLT Gubernur Aceh dengan para ulama dayah. Atas dasar kesepahaman
tersebut, diharapkan kebijakan pemerintahan Aceh ke depan akan memperoeh dukungan serta partisipasi maksimal dari semua kalangan masyarakat, terutama para ulama dayah dan santri. “Ini adalah langkah baru yang dilakukan Pemerintah Aceh dan patut memperoleh apresiasi semua pihak,” demikian disampaikan oleh H. Ihsanuddin MZ, SE, MM, Ketua Fraksi PPP DPR Aceh. Disamping itu, kita juga berharap, bahwa muzakarah Gubernur Aceh dengan ulama pimpinan dayah, akan melahirkan konsepkonsep baru dalam pelaksanaan pembangunan Aceh, khususnya pembangunan pendidikan Islam didayah dan di Sekolah umum lainnya.( Iskandar )