 |
| Iqbal Mahyiddin Musa |
Gemarnews.com, Pidie - Tokoh muda pidie Iqbal Mahyiddin Musa harap pemerintah pidie segera urus hak cipta kupiah tungkop yang sedang viral pasca #gerakanSejutaKupiahTungkop.
Kita sangat mengapresiasi Dr. Teuku Muttaqin dan kawan2 yang telah memprakarsai gerakan sejuta kupiah tungkop sehingga kupiah tungkop yang di wariskan oleh endatu kita sekarang masih dipakai oleh anak cucunya.
Kupiah tungkop telah mengakar-daging di kalangan masyarakat Aceh sejak zaman dulu, kupiah tungkop tersebut juga menyimpan filosofi dan dan nilai-nilai estetikanya, termasuk warnanya memiliki makna tersendiri.
wakil ketua knpi Aceh ini berharap Pemerintah Pidie atau melalui Pemerintah Aceh mengusulkan hak cipta dari warisan budaya kupiah tungkop ke UNESCO karena kupiah tersebut sudah menjadi warisan kebudayaan yang telah diteruskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi dan telah berkembang dimasyarakat, masyarakat telah berkontribusi dalam membentuk identitas yang berkelanjut.
Menurut Tokoh muda ini kupiah tungkop yang diwariskan oleh nenek moyang hingga menjadi satu identitas inilah yang menjadi alasan mengapa kupiah tungkop ini layak dan harus kita usulkan hak patennya. Kupiah tungkop bagi masyarakat Aceh sudah dianggap topi kebesaran yang sering dipakai pahlawan nasional asal Aceh yaitu Teuku Umar. Suatu warisan budaya akan dikenal sebagai warisan apabila warisan tersebut diakui oleh warisan oleh komunitas, ataupun individu yang memelihara, menciptakan, maupun mewariskannya kepada generasi selanjutnya, menurut UNESCO kata Iqbal.
Di sisi lain iqbal juga mengajak Pengusaha serta Pemerintah Pidie agar mau mendampingi para pengrajin lokal kupiah tungkop tersebut, tolong mintakan dana CSR kepada lembaga perbankan yang ada di Pidie atau lembaga-lembaga lainnya guna membantu pengrajin lokal kita, termasuk menampung kupiah tungkop dari hasil produksi saudara-saudara kita tersebut.
Kalau pengusaha lokal kupiah tungkop maju dan dari hasil produksinya dijadikan sebagai souvenir berarti Pemerintah Pidie sudah menunjukkan kekhasan Aceh kepada dunia. (*)
