Notification

×

Iklan ok

Young Entrepreneur, Solusi Kepemimpinan Pemuda di Masa Depan

Sabtu, 17 Oktober 2020 | 11.53 WIB Last Updated 2020-10-17T13:54:04Z
Oleh: Cut Rahmatul Husna
Pemuda merupakan aset masa depan untuk menggerakkan pembangunan. 
Namun, di sisi lain pemuda dapat menjadi beban jika keberadaan pemuda saat ini tidak dikelola secara efektif, salah satunya angka pengangguran meningkat. Perkembangan jumlah pengangguran di Indonesia meningkat sangat drastis selama 5 tahun terakhir. 

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, angka pengangguran di Indonesia bertambah menjadi 6,88 juta orang pada Februari 2020, angka ini naik 60 ribu dibandingkan tahun 2019. Menurut hasil Susenas Tahun 2019, perkiraan jumlah pemuda sebesar 64,19 juta jiwa atau seperempat dari total penduduk Indonesia dengan Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) pemuda Indonesia tahun 2019 sebesar 13,03 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa dari setiap 100 angkatan kerja pemuda, terdapat sekitar 13 pemuda tidak bekerja dan sedang berusaha untuk mencari pekerjaan.

Sementara itu, di provinsi Aceh, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyatakan bahwa jumlah pengangguran di Aceh mencapai 136 ribu orang hingga Februari 2020, dengan penyumbang paling banyak dari kalangan lulusan perguruan tinggi. Sedangkan di Kabupaten Bireuen menunjukkan bahwa persentase pengangguran yaitu 3,88 persen lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Selain itu, tren di abad millenial ini juga menunjukkan bahwa jumlah sebaran struktur demografis Kabupaten Bireuen yang berada dalam kategori usia muda cukup signifikan (BPS 
Bireuen, 2020).

Tingginya angka pengangguran ini dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu: keterbatasan sumber daya manusia yang berkualitas dan kurangnya pembinaan sebagai penggerak ataupun pelaksana untuk memacu perubahan sosial ekonomi dan politik di Kabupaten Bireuen.

Keterbatasan sumber daya ini di karenakan kurangnya mengikuti kegiatan atau aktivitas dalam rangka meningkatkan kemampuan berorganisasi dan mengasah 
kemampuan berkepemimpinan. Pemuda adalah agen perubahan masa depan. 
Keterampilan kepemimpinan ini harus dimiliki para pemuda untuk memimpin bangsa menjadi lebih maju, tujuannya adalah untuk mengubah mindset menjadi sukses di usia muda, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan belajar menjadi lebih mandiri,

Salah satu cara mengatasi masalah ini yaitu dengan memberikan pembinaan 
kepada para pemuda sebagai pemimpin generasi bangsa kedepan agar menjadi 
pengusaha muda yang membuka lapangan kerja. Menurut asumsi penulis, membangun lapangan pekerjaan bisa di lakukan oleh para pemuda dengan membangkitkan jiwa wirausaha muda, menumbuhkan dan mengembangkan pola pikir mereka dalam setiap 
permasalahan yang ada dengan pengetahuan, semangat dan daya juang yang tinggi para pemuda untuk mengoptimalkan sumber daya alam maupun sumber daya lainnya yang 
ada di daerah Kabupaten Bireuen.
Strategi yang dapat di lakukan untuk mengurangi pengangguran yaitu: Pertama, pemerintah memberikan pelatihan entrepreunership untuk meningkatkan wawasan dan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan memasarkan produk atau jasa yang di hasilkan. 

Kedua, pelatihan kerja, pelatihan ini bertujuan untuk menghasilkan pekerja yang lebih terampil, berpendidikan dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan pasar. Ketiga, membangun usaha home industri, ini di lakukan untuk mendorong para pencari kerja membangun usaha di lingkungan keluarganya, dimana 
pengembangan usaha ini diarahkan untuk dapat memanfaatkan potensi daerah dan di harapkan mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang lebih banyak. Dengan demikian mereka tidak memasuki pasar kerja, tetapi justru mereka akan dapat menciptakan dan memperluas kesempatan kerja baik bagi dirinya sendiri, keluarganya maupun orang-orang lain disekitarnya. Keempat, memperlambat laju pertumbuhan penduduk sehingga 
dapat menurunkan angka pemuda yang menikah di usia dini.

Namun, untuk menjadi sebagai seorang pengusaha muda bukanlah hal yang 
mudah, penting sekali bagi pemuda untuk menguasai keahlian, diantaranya 
keterampilan kepemimpinan, manajemen waktu, manajemen tim, manajemen stress, penyelesaian masalah dan ilmu marketing. Di negara berkembang, khususnya Indonesia keterampilan kepemimpinan ini penerapannya masih sangat kurang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, di setiap kampus juga jarang dilakukan pelatihan tentang kepemimpinan dan kewirausahaan, hanya dilakukan oleh mahasiswa yang aktif 
bergabung di organisasi-organisasi mahasiswa saja, sehingga hal ini menjadi suatu kendala besar yang menghambat perubahan kedepannya.
Berdasarkan fenomena masalah tersebut, hal yang bisa dilakukan untuk 
pembinaan kepada pemuda diantaranya: pertama Mendidik, yaitu terdiri dari pendidikan,

formal seperti perkuliahan dan semi formal seperti training, workshop, dan seminar ini bermanfaat untuk mendapatkan tenaga kerja yang lebih terampil. Kedua, Melibatkan
yaitu terdiri mentorship, proyek dan program Indonesia Sehat, pertukaran mahasiswadan penelitian. Ketiga, Memberdayakan yaitu terdiri dari meningkatkan peluang kerja di 
luar negeri, internship, program bahasa dan beasiswa. Hal ini dapat dilakukan oleh pemerintah kedepannya untuk meningkatkan keterampilan pemuda bangsa agar dapat membuka lapangan kerja dan menyerap angka pengangguran yang ada. 

Selain itu, ada beberapa solusi lainnya yang dapat dilakukan pemuda 
diantaranya: Pertama, membangun usaha kecil seperti bisnis jasa yang proses
pertumbuhannya cepat dalam dunia bisnis kecil seperti jasa les privat, jasa desain, dan lain-lain. Bisnis jasa juga membawa keuntungan sangat besar bagi wirausaha kecil yang mampu berinovasi tinggi. Kedua, bisnis enceran seperti menjual produk manufaktur langsung kepada konsumen seperti reseller dan dropship. Ketiga, bisnis distribusi dengan membeli barang dari pabrik atau produsen dan menjual kepada pedagang enceran.

Keempat, bisnis online yaitu bisnis yang di jalankan secara online melalui
akses internet dan kuota dengan mengggunakan android atau komputer. Salah satu kemudahan bisnis ini yaitu dapat di jalankan kapan saja dan di mana saja tanpa harus mengeluarkan modal yang besar.Hal ini juga didukung dengan kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini, banyak terjadi perubahan di sektor pemerintahan, sosial dan ekonomi yaitu perubahan dari era offline menuju online, sehingga menuntut masyarakat agar lebih melek dalam penguasaan teknologi. Pemanfaatan teknologi di era new normal life ini digunakan sesusai dengan protokol kesehatan dalam penanganan Covid-19 untuk menjaga jarak guna mengurangi penularan virus corona. Kedepannya, penggunaan teknologi ini akan semakin marak dilakukan dalam berbagai sektor, baik sektor ekonomi maupun pemerintahan, sehingga menuntut para pemuda sebagai generasi bangsa agar bisa menguasai perkembangan teknologi.
Namun demikian, untuk menerapkan konsep ini bukanlah suatu hal yang mudah.

Ada banyak kendala yang akan dihadapi ke depan diantaranya: kebijakan pemerintah, seniority complex, dan tradisi kebudayaan organisasi. Maka dari itulah, hal ini menjadi tantangan bagi semua sektor baik masyarakat maupun pemerintah untuk membentuk 
lebih banyak pengusaha muda kedepannya.

Ringkasnya, kepemimpinan pemuda ini sangat penting diterapkan demi 
meningkatkan perubahan masa depan bangsa, karena berhasilnya suatu negara jika para pemudanya menjadi pemimpin yang kreatif, inovatif dan memahami teknologi informasi. Kepemimpinan pemuda ini menjadi suatu hal krusial yang perlu segera diwujudkan untuk menciptakan lebih banyak pengusaha muda agar dapat membuka 
lapangan kerja, dengan harapan Bireuen kedepannya lebih maju dan dapat menurunkan angka pengangguran yang ada. Oleh karena itu, pembangunan kepemudaan adalah bagian dari kepentingan pembangunan daerah, termasuk dalam membantu kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Bireuen, kalau tidak segera memulainya sekarang maka perubahan tidak akan terjadi dan kepemimpinan pemuda 
hanya sebatas wacana saja.

Referensi:
Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Indonesia 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Aceh. (2020). Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Aceh 
2020. Banda Aceh: Badan Pusat Statistik Aceh.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bireuen. (2020). Tingkat Pengangguran Terbuka 
Kabupaten Bireuen 2020. Bireuen: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bireuen.
×
Berita Terbaru Update