Dendang Paradigma Islam Wasathiyah Ala Tu Sop Jeunieb
Oleh; Syarif Meukek*
Butiran pikiran seorang ulama Aceh Tu Sob Jeunieb, memiliki nama asli Tgk.H Muhamad Yusuf A.Wahab dinukilkan dalam sebuah karya akademik oleh intelektual muda Aceh Dr. Teuku Zulkhairi, MA, menerbitkan sebuah buku yang diberi judul Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunib. Buku tersebut diterbitkan oleh Rumoh Cetak yang dinahkodai Muhammad Sufri, yang juga intelektual muda yang bergerak di jasa penerbitan dan percetakan.
Kiprah dakwah Teungku H. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop Jeunib) telah dikenal luas hingga ke luar negeri. Diterima oleh banyak kalangan dan mendapat tempat di berbagai mimbar intelektual. Tu Sop adalah ulama Aceh yang bisa masuk ke mana saja dan dapat bergaul dengan siapapun. Pimpinan Dayah Babussalam Al Aziziyah Jeunib adalah cendekiawan muslim yang egaliter.
Ketika membaca buku Islam Wasathiyah tersebut, maka tergambar dengan jelas narasi yang dibangun Tu Sob saran dengan “Pilsafat Kenabian” memperkuat arus kebaikan, sebuah konsep dakwah yang tidak menghardik, tidak mencaci, tidak pula menyalahkan. Pola dakwah yang menekankan pada nilai – nilai kebaikan dengan berpegang erat pada akhlak Rasulullah.
Tu Sob juga ulama yang memiliki lompatan logika yang luar biasa. Bukan hanya mumpuni dalam bidang Agama akan tetapi lihai juga dalam bidang penguasaan media sebut saja youtube, kanal website: www.tusop.com, beliau juga konsern dalam gerakan kemanusiaan lewat Barisan Muda Umat, sudah lima puluh lima rumah telah dibangun yang diperuntukan untuk kaum dhuafa di seluruh Aceh. Lika-liku pendidikan Tu Sob cukup menarik dikaji mulai dari SD, SMP, santri Dayah hingga belajar pada para Syaikh Mekkah, Saudi Arabia. Beliau berguru pada Syeikh Sayed Muhammad Ali seorang ulama sufi Mekkah bermazhab Maliki selama empat tahun. Saat pulang dari Mekkah beliau mengabdi pada Daya Mudi Mesra, Samalanga.
Pada pertengahan 2001 Tu Sob resmi memimpi Dayah Babussalam Al Aziziyah. Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Aceh ini tercatat sebagai Imam Besar Barisan Muda Umat (BMU) yang fokus pada gerakan sosial.
Tu Sob, Ulama masa kini yang progresif, santun dan bersahaja. Tua, Muda dan emak-emak terpesona dengan ulasannya. Doa-doa yang dilafadzkannya syahdu dan ritme zuqnya nendang banget, bagi yang paham-paham saja. Inilah kisah yang bisa saya nukilkan saat hadir acara bedah buku, Paradigma Islam Wasathaniyah Tu Sob Jeunib Narasi Besar Ulama Aceh untuk Membawa ummat Bangkit dari Ketertinggalan, Selasa, 24 Nopember 2020 di Kyriad Muraya Hotel.
Diakhir tulisan ini saya mengutip butiran hikmah Tu Sob:” Sebenarnya Aceh itu bukan tidak ada orang cerdas, tapi negeri kita miskin orang baik dan miskin pecinta kebaikan”
*Penulis adalah Pencinta Ulama Dayah, gemar minum Bandrex Dek Chek