Gemarnews.com, Pidie Jaya - Hari Guru merupakan momentum sangat berharga bagi seorang guru dan sebuah sekolah. Merayakan hari guru adalah langkah sederhana untuk menghargai jasa para guru.
Tujuan diadakannya peringatan Hari Guru adalah untuk meningkatkan semangat guru dan siswa dan meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi di masa depan tak lepas dari peran seorang guru.
Alhamdulillah, tepatnya pada (25/11) SDN 15 Banda Baru (Mon Sagoe) telah melaksanakan kegiatan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2020.
Diawali dengan upacara bendera. Petugas upacara adalah seluruh dewan guru dan staff SDN 15 Bandar Baru serta pembina merupakan Kabid Disdik Pidie Jaya, ujar Kepala Sri Hidayati, S.Pd.
SDN 15 Bandar Baru terdapat empat hal perlu dilakukan untuk memaknai Hari Guru Nasional.
Empat hal tersebut meliputi peningkatan semangat kebersamaan dikalangan tenaga pendidik khususnya guru dan peserta didik, mewujudkan kesadaran dan budaya mutu dikalangan pendidik serta mencerdaskan kehidupan bangsa, meneladani semangat dan dedikasi guru sebagai pendidik profesional serta membangun dan memperkokoh solidaritas antar warga SDN 15 Bandar Baru.
"Itu semua sejalan dengan Visi dan Misi SDN 15 Bandar Baru"
Ia juga menegaskan, tetap lah menjadi guru yang profesional dalam mendidik siswa di sekolah.
Pada peringatan HGN kali ini, Sri mengingatkan, bahwa sebagai tenaga pengajar terus meningkatkan kompetensi dalam belajar mengajar.
”Diera digital sekarang ini, guru jangan sampai tertinggal zaman. Semua guru harus bisa menguasai, dan mengikuti perkembangan zaman. Jangan sampai murid yang lebih pintar dari gurunya,” ungkap Sri Hidayati.
Dengan berkembangnya dunia digital dan media sosial, SDN 15 tetap mengantisipasi terhadap siswanya terkait penggunaan internet dan medsos.
Pengembangan karakter siswa sangat penting seperti ini, tentunya hal itu juga harus dilandaskan dengan ketaqwaan.
”Kita di SD 15 ini selalu memprogramkan salat berjamaah, salah satu nya untuk meningkatkan ketaqwaan, pogram unggulan seperti UKS dan sekolah kita juga menjadi sekolah binaan LPMP serta model di Pidie Jaya, sambung kepsek satu ini.
Terkait smartphone, kita tidak bisa langsung melarang siswa. Tetapi kita mengarahkan dengan baik, dan tetap mengawasinya.
Seperti tidak boleh bawa hape ke sekolah. Kalaupun bawa hape dititipkan, setelah pulang sekolah baru di kembalikan,” pangkas Sri Hidayati dengan penuh semangat. (nas)
