Gemarnews.com - Banda Aceh, Ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Aceh Cinta Damai melakukan unjuk rasa di bundaran Simpang Lima, Kamis (12 November 2020).
Aksi yang dikoordinir oleh Rahmad tersebut menolak kehadiran Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dan menuntut Presiden Perancis, Emmanuel Macron atas tindakan penghinaan yang dilakukan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Dalam orasinya, Rahmad mengatakan pihaknya akan terus mengawal keberadaan KAMI di Aceh.
"Kami menginginkan perdamaian dan keamanan, jangan gara gara kepentingan elit politik, Aceh dijadikan sebagai sasaran untuk memuluskan misinya", tegas Rahmad.
Dalam aksi tersebut, Rahmad dan ratusan massa yang hadir juga menuntut beberapa persoalannya yang dianggap dapat membawa pelemahan perdamaian yang ada di Aceh
"Ada upaya upaya pelemahan perdamaian di Aceh, jangan sampai perdamaian Aceh yang telah terbangun terganggu dengan kepentingan elit Politik", ucap Rahmad.
Rahmad juga mengatakan, kehadiran kelompok KAMI di Aceh mencoba mengganggu perdamaian Aceh. Jangan bodohi Masyarakat Aceh dengan kepentingan elit politik.
"Masyarakat Aceh menginginkan perdamaian yang hakiki di Aceh. Oleh karena itu Masyarakat Aceh dengan tegas menolak rencana deklarasi KAMI di Provinsi Aceh", tegasnya lagi.
Massa ini juga meneriaki Haram hukumnya KAMI ada di Aceh.
"Hari ini keberlanjutan Perdamaian Aceh ada di Masyarakat. Jangan karena kepentingan elit politik di Aceh dapat mengobok obok Aceh", teriak massa
Tidak hanya itu, pada kesempatannya, Rahmad juga menyinggung bahwa Aceh saat ini sedang memperingati hari maulid Nabi. Penghinaan oleh Emmanuel Macron terhadap Nabi Muhammad SAW adalah pencemaran terburuk yang sangat melukai hati masyarakat muslim di seluruh dunia.
"Presiden Perancis, Emmanuel Macron adalah teroris sesungguhnya, oleh karena itu masyarakat Aceh siap untuk memboikot Produk Produk Perancis", teriak Rahmad. (MN)