Gemarnews.com, Pidie Jaya - Jembatan di Gampong Teupin Peuraho Kecamatan Meureudu rusak akibat banjir pada awal tahun 2020, tidak masuk dalam Rancangan Anggaran dan Belanja Kabupaten (RAPBK) Pidie Jaya tahun 2021.
Hal tersebut diakui oleh Geuchik Gampong Teupin Peuraho Umar Abdullah pada Gemarnews.com, Senin, (23/11/2020)
Jembatan tersebut rusak akibat banjir pada bulan Februari 2020 lalu, paska kejadian banjir itu pihak BPBD Pijay telah membuat jembatan lintasan sementara untuk memudahkan akses masyarakat, dan sampai saat ini belum ada pembangunan lanjutan.
Jembatan ini rusak akibat banjir awal tahun lalu, namun pihak BPBD Pijay telah membangun jembatan sementara untuk dapat dilalui, dan sampai dengan saat ini belum ada realisasi rencana pembangunan kembali oleh Pemkab Pijay,” Ujar Geuchik Umar.
“Sebenarnya kami sangat kecewa dengan keputusan ini, dan kami mengharap pembangunan Jembatan Teupin Peuraho sebagai Prioritas pembangunan dalam RAPBK Pijay tahun 2021,” Ungkap Umar .
Menurutnya, keberadaan jembatan tersebut menjadi sangat penting, selain sebagai pelintasan jembatan itu juga untuk memudahkan masyarakat Teupin Peuraho dan warga sekitar menuju kota Meureudu serta sebagai jalan pintas untuk mengakses jalan raya sehingga mendukung pergerakan ekonomi Gampong.
Jika jembatan tersebut dibiarkan seperti itu kata Umar, pihaknya sangat kuatir apabila air sungai Teupin Peuraho meluap akibat hujan deras maka luapan air sungai itu kerumah warga sehingga setiap air sungai besar sudah pasti warganya akan tergenang banjir luapan.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Pijay, menurutnya untuk pembangunan Jembatan tersebut sudah di usulkan dan menjadi prioritas pembangunan supaya tidak ada lagi luapan sungai teupin Peuraho ke rumah penduduk, harapannya BPBD Pijay dapat membantu usulan tersebut sebagai prioritas dalam pengurangan risiko bencana.
“jika tidak dibangun jembatan ini maka masyarakat kami akan terus menerus menerima luapan air sungai sehingga warga kami sering banjir, dan saya mengharap dengan dibangun jembatan ini juga menjadi sebagai pengurangan risiko bencana yang selama ini warga kami rasakan,” Jelasnya
Sementara itu PLT Kepala Pelaksana BPBD Pijay Okta Handipa, ST,. M. Arch mengatakan, membenarkan Jembatan Teupin Peraho tersebut tidak masuk dalam pembahasan RAPBK Pijay Tahun 2021, diakuinya pembangunan jembatan tersebut telah diusulkan ke BNPB Pusat pada bulan September lalu dan masih menunggu realisasinya, dalam waktu dekat pihaknya akan menjumpai langsung Kepala BNPB untuk membicarakan secara teknis rencana pembangunan jembatan itu.
Harapanya BNPB Pusat dapat merealisasikan rencana pembangunan jembatan Teupin Peraho, selain memudahkan akses masyarakat untuk keluar dan masuk gampong itu jembatan tersebut juga sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana.
“InsyaAllah dalam waktu dekat kami akan ke BNPB Pusat untuk membicarakan secara teknis rencana pembangunan jembatan itu dan mudah mudahan BNPB akan merealisasikannya,” Pungkas Okta.(nas)