Gemarnews.com , Banda Aceh - Pada senin (15/02/21) Badan Pusat Statistik Aceh baru saja mengeluarkan data bahwa Aceh kembali menjadi Provinsi termiskin di Sumatera. Jumlah masyarakat miskin seperti dilansir oleh BPS Aceh pada Maret 2020 yaitu 14.99%, namun meningkat tajam menjadi termiskin di Sumatera pada September 2020 atau mencapai 15.43% atau bertambah 19.000 jiwa dari periode sebelumnya.
Dalam sebuah wawancara pada selasa (16/02/21), Pengamat Kebijakan Publik, DR. Nasrul Zaman. M.Kes menyampaikan bahwa kejadian ini sudah tidak mengherankan lagi mengapa bisa sampai terjadi, menurutnya ini semua terjadi akibat buruknya kinerja pemerintah dalam menangani covid-19 serta dampaknya.
"Hal itu tidaklah mengherankan karena sejak awal banyak pengamat sudah mengingatkan pemerintah Aceh tentang begitu buruknya pola penanganan covid-19 dan antisipasi dampaknya". - Katanya
Ia juga menambahkan, dalam tiga aksi besar penanganan covid-19 yaitu soal layanan kesehatan, jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi mikro yang semua aksi besar tersebut tidak mampu dilakukan secara paralel dan sinergis oleh pemerintah aceh.
Misalnya hasil recofusing yg cukup besar sejumlah Rp. 1.7 Trilliun yang tidak mampu digunakan secara tepat dalam penanganan ketiga aksi besar penanganan covid-19 (kesehatan akibat covid-19, social safety net, economic recovery) tahun 2020 di Aceh.
Dampaknya kemudian adalah SILPA Aceh 2020 yang mencapai Rp. 2 trilliun lebih juga mengindikasikan penyebab meningkatnya angka kemiskinan di Aceh karena penggerak utama roda ekonomi di Aceh bukanlah UMKM atau sektor lainnya tapi adalah disburse APBK setiap tahunnya.
Dalam akhir sesi wawancara, ia menyampaikan bahwa ecara langsung meningkatnya angka kemiskinan aceh menjadi terburuk di sumatera sepenuhnya akibat manejemen kepemimpinan daerah yg lemah tak mampu mengelola semua sumber daya dan potensi yg ada untuk digunakan menjadi pendorong kesejahteraan rakyatnya. ( FR )