Gemarnews.com, Trienggadeng - Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (protkes), musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Trienggadengpun digelar di aula rapat kantor kecamatan tersebut, Senin (15/2/2021).
Musrenbang kecamatan tahun 2021 ini diperlukan untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) tahun 2022, sebagai dasar acuan pembangunan kecamatan.
Dalam sambutannya, Plt. camat Trienggadeng, Fuad Ansari, S.STP, M.Si mengucapkan terimakasih hari ini segenap kepala desa (keuchik) dari 27 desa dan 5 imum mukim telah hadir dan telah menyiapkan usulan hasil dari musrenbang desa.
“Skala prioritas desa akan kita rangkum hari ini dalam skala prioritas kecamatan. Melalui diskusi kita lakukan hari ini, hal – hal prioritas tersebut akan dirangkum bersama,” ungkap Plt. Camat.
"Pelaksanaan Musrembang ini berdasarkan perundangan dan peraturan serta surat Bupati Pidie Jaya."
“Harapan kita usuluan-usulan kegiatan sebagai hasil dari Musrenbang Kecamatan ini dapat diteruskan ke Musrenbang Kabupaten. Khusus bagi usulan-usulan yang sifatnya pengulangan, setiap Musrenbang Kecamatan kembali diusulkan agar dapat menjadi perhatian dan pertimbangan untuk direalisasikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pidie Jaya, Ir. Jailani Beuramat, mengatakan Musrembang tahun 2022 agak berbeda dengan tahun sebelumnya, karena pelaksanaan dan usulan akan kita masukkan dalam aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), maka menharapkan usulan sesuai tanggung jawab bersam dalam pembangunan.
“Tetapi jangan terpaku dengan pengelolaan dana desa (DD) dan anggaran dana desa (ADD) saja, kepala desa (kades) diharapkan juga memperhatikan sektor kesehatan, pendidikan, sosial masyarakat dan lainnya,” tegas dia.
Anggota DPRK Pidie Jaya, Nazaruddin Ismail (Ustad Am) menambahkan, musrenbang hari ini bagaimana cara kita pikirkan bersama dalam usulan nantik yang bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Perlu kita perhatikan bersama usulan atau pogram yang sangat utama adalah irigasi, jalan, saluran, penertiban toko dan lainya.
Apalagi Trienggadeng merupakan Icon wisata kuliner dan wiasata islami, sesuai RTRW tahun 2014, cetus Politisi PNA tersebut.