GEMARNEWS.COM, BANDA ACEH - Konflik kebijakan proyek IPAL di Gampong Pande, Direktur Lembaga Kemanusiaan Eddie Foundation Dr(Cn). Teuku Eddy Faisal Rusydi, SHI., M.Sc., CM., CTT. (K) merasa sangat prihatin atas polemik berkepanjangan ini dan merasa terpanggil jiwanya untuk menyelesaikan persoalan situs bersejarah bangsa Aceh tersebut.
Permasalahan proyek IPAL Gampong Pande sudah bergulir hitungan tahun dan tak kunjung selesai, bahkan kini berbagai pihak saling menyalahkan dan menghujat satu sama lainnya. Ini suatu kemunduran bangsa Aceh dalam menjaga, merawat, dan memelihara “ keuneubah eundatu “ Tukas Mediator Internasional kelahiran Bireuen.
Pengalamannya menyelesaikan berbagai masalah keperdataan baik di dalam maupun luar negeri, Teuku Eddy terpanggil nalurinya untuk menyelesaikan masalah proyek IPAL Gampong Pande.
Teuku Eddy menuturkan, persoalan Proyek IPAL Gampong Pande semua pihak harus berjiwa besar menyelesaikan persoalan tersebut secara baik, agar prasasti kuno bernilai sejarah tinggi milik Bangsa Aceh yang menjadi perhatian Dunia Internasional dapat diselamatkan disamping solusi terbaik yang saling menguntungkan ditengah-tengah kebuntuan.
Teuku Eddy menawarkan opsi mediasi antara Pemerintah Kota Banda Aceh dengan Masyarakat dan siap menjadi Mediator untuk duduk bersama menyelesaikan problematika proyek IPAL di Gampong Pande yang di bangun di atas komplek pemakaman Ulama, Raja, dan Kesultanan Aceh Darussalam.
Teuku Eddy melanjutkan, Polemik IPAL Gampong Pande tidak dapat di pungkiri lagi sudah menjadi Sorotan Internasional, bahkan baru-baru ini Ilmuwan Turki turut menyuarakan keselamatan situs bersejarah Gampong Pande tersebut, Ilmuwan tersebut turut menulis buku khusus tentang sejarah Gampong Pande.
Masa, kita bangsa Aceh tidak mau duduk bersama dan mencari solusi terbaik untuk menjaga dan melestarikan Warisan Cagar Budaya dari Nenek Moyang kita yang telah berjasa besar bagi pendidikan, Islam dan peradaban kita. Pungkas Master Bidang Perdamaian dan Resolusi Konflik ini.