Gemarnews.com, Pidie Jaya - Niat Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Pidie Jaya meringankan beban masyarakat dengan menggelar pasar murah, malah menuai kritik.
Hari kedua dibuka pada Selasa (6/4/2021), Terminal Pidie Jaya, Meunasah Bi, Kecamatan Meurah Dua penuh sesak sejak pagi.
Padahal, sesuai jadwal pasar dibuka tetapi Warga yang berkerumun tak peduli lagi soal protokol kesehatan.
Di mana-mana, yang namanya pembagian seperti sembako dan BLT pasti menimbulkan kerumunan.
"Kita harus memberikan penjelasan kepada masyarakat, menjaga jarak itu wajib, satu meter itu wajib, gak ada cerita. Antara masyarakat dan penyelenggara menimbulkan masalah baru, kita yang menghimbau untuk patuh protokol kesehatah, physical distancing khususnya. Tapi kita sendiri yang membuat menjadi ramai," sebut Kapolres Pijay, AKBP Musbagh Ni'am SAg SH MH melalui Kapolsek Meurah Dua, Iptu Syahril SH.
"Jaga jarak antara yang satu dengan yang lain khusus dalam pelaksanaan pasar murah," katanya.
Kepala Disdagkop Pijay, M Nasir, melalui Kabid Perdagangan Azharyadi, saat di konfirmasi Gemarnews.com, melalui telepon mengatakan, pasar murah digelar di empat titik.
"Yaitu di Kecamatan Ulim, Kecamatan Meurah Dua, Pante Raja dan Bandar Baru."
Pasar hanya berlangsung selama 4 hari, mulai 5 sampai 8 April 2021, dengan lima jenis barang yang dijual pada pasar murah dimaksud, yaitu, beras Rp 85.000 per-sak (isi 10 kg), telur Rp 31.000 per-papan (30 butir), minyak goreng Rp 28.000 per-dua liter, tepung terigu Rp 8.000 per-kilogram dan gula pasir Rp 20.000/2 kg, terang Ari.
Pelaksanaan pasar murah ini Disperindag Aceh dengan Bulog wilayah Aceh dan Disperindagkop Pidie Jaya. Tujuannya, selain membantu masyarakat, juga Pemerintah sengaja memanfaatkan waktu jelang Ramadan sebagai salah satu cara membantu masyarakat.
Kendati dari segi harga tidak terlalu murah, namun itu sudah membantu warga. Warga terutama kaum ibu sangat antusias. Begitu pasar murah dibuka, mereka langsung mengantri untuk mendapatkan kupon, tambahnya.
Hari pertama, Senin (5/4) digelar di Keude Ulim, warga berbondong-bondong memanfaatkan peluang tersebut, dan Selasa (6/4) hari ini digelar di Komplek Terminal Terpadu Meurahdua, katanya.
Banyaknya warga yang datang di luar perkiraan ini yang membuat protokol kesehatan dilanggar saat mengantre. Menurut Ari khan, berbagai cara dilakukan petugas agar masyarakat taat aturan, tapi tidak digubris.
Ari, menambahkan Pasar murah berlangsung selama empat hari atau hingga Kamis (8/4), dengan beberapa perbaikan seperti membagikan kupon di luar lokasi dan hanya orang yang memiliki kupon yang boleh masuk ke area pembelian.
"Kami meminta maaf kepada masyarakat karena ketidaknyamanan ini. Kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi,” tegasnya. (nas)