GEMARNEWS.COM, BLANGPIDIE - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Safaruddin, S.Sos, MSP mengatakan dirinya akan memperjuangkan sejumlah program-program yang diusulkan masyarakat di Daerah Pemilihannya (Dapil) IX yang meliputi Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil dan Subulussalam.
Diantara program-program yang akan diperjuangkan atas usulan warga untuk masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) Tahun Anggaran 2022 yakni meliputi bidang Infrastruktur dan Pemberdayaan Ekonomi.
Usai melakukan kegiatan reses di tiga tempat di Abdya, yakni Desa Gunung Cut, Desa Kuta Bak Drien, dan Kemukiman Rawa pada Jumat (02/04/2021), Safaruddin mengatakan dia telah menampung sejumlah usulan-usulan warga setempat yang nantinya akan menjadi pokok-pokok pikirannya untuk diusulkan menjadi program-program yang dituangkan dalam APBA 2022.
“Keinginan masyarakat dari kunjungan ke tiga tempat ini masih terbentur dengan nomenklatur yang ada. Banyak kegiatan yang diminta adalah kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti fasilitas olahraga, tanah kuburan, serta usulan lainya yang bukan kewenangan provinsi yang saat ini tidak mungkin kita bantu, karena itu merupakan kewenangan kabupaten,” katanya.
Safaruddin menjelaskan, usulan-usulan yang menjadi kewenangan Kabupaten tidak bisa diusulkan ke Provinsi dikarenakan berbenturan dengan nomenklatur anggaran yang ditetapkan Pemerintah Pusat dalam penyusunan APBA.
“Ada kegiatan yang bersifat kabupaten, yang memang kabupatennya tidak ada anggaran, ya itu masalahnya, di saat diusulkan ke kita, tapi tidak bisa kita bantu,” jelasnya.
Dari sejumlah program prioritas yang diusulkan warga di tiga tempat dalam reses itu, kata Safaruddin. Hampir semuanya mengusulkan bantuan Infrastruktur, di antaranya pembangunan jalan, jembatan, dan pengaman tebing.
“Karena hampir semua rata-rata infrastruktur, mungkin faktor daerah ini sering terjadi bencana, jadi ini salah satu program prioritas yang harus diperhatikan juga. Jika di anggaran 2022 bisa kita tampung semua serapan aspirasi ini, maka akan diperjuangkan dalam pembahasan anggaran, yang sebelumnya harus dimasukkan dulu ke Musrenbang,” jelasnya.
Meski banyak usulan masyarakat dibidang infrastruktur, Safaruddin mengatakan dirinya juga akan mendorong program-program bidang pemberdayaan ekonomi, sehingga masyarakat dapat lebih mandiri.
“Saya menginginkan, seperti kelompok ibu-ibu majelis taklim di setiap desa harus hidup mandiri, jangan sampai mereka dalam kebutuhannya bergantung kepada pejabat publik atau politik. Maunya, majelis taklim itu punya usaha mandiri dan dikelola sendiri, yang hasilnya itu bisa dinikmati oleh mereka, dari mereka, ke mereka,” harapnya.
Untuk kepemudaan, Safar menambahkan, dirinya juga mendorong agar para anak muda membentuk kelompok usaha, seperti klompok pertanian, kelompok ternak, maupun kelompok-kelompok usaha keterampilan.
“Misalnya kita bantu mesin jahit, kalau mereka tidak terampil itu juga akan menjadi mesin rongsongkan dan kemudian menjadi masalah nantinya. Jadi kita siapkan alatnya, tetapi juga kita siapkan keterampilan sumber daya manusianya,” tegasnya.
Politisi Gerinda Aceh kelahiran Abdya ini juga mengatakan, dalam program-program yang akan diperjuangkannya ke depan, dia juga akan memfokuskan untuk melahirkan industri-industri kecil atau usaha kecil menengah (UMKM) di kalangan masyarakat.
“Untuk mengejar target dalam menekan angka kemiskinan itu adalah menghidupkan industri rumah tangga dan ekonomi kreatif bagi anak-anak muda yang mereka tidak punya peluang pekerjaan. Mungkin dengan diberikan modal usaha sedikit atau pelatihan keterampilan, maka mereka nanti akan punya usaha sendiri,” ujarnya.
Sedangkan untuk industri skala besar serta mempercepat produksi pertanian masyarakat, Safaruddin mengatakan, dirinya akan mengadvokasi hal-hal tersebut ke Pemerintah Pusat.
“Saya akan advokasi ke DPR-RI dan pemerintah pusat, agar masyarakat di pantai barat selatan, khususnya daerah pemilihan saya mendapatkan industri-industri besar, khususnya kebutuhan-kebutuhan mesin untuk mempercepat produksi pertanian warga,” ungkapnya.
Safaruddin berharap, sejumlah program-program yang diperjuangkan nantinya dapat bermanfaat untuk masyarakat, serta menggerakkan perekonomian masyarakat.
“Sehingga jika kita berbicara kemiskinan, maka setidaknya sudah mulai tergerak lah pertumbuhan ekonomi masyarakat dan sedikit terjawab tantangan dalam kita mengatasi persoalan kemiskinan,” harapnya. (Rus/FW/TR)