Gemarnews.com, Nagan Raya - Dalam mencegah penyebaran virus corona yang sudah menjadi pademi seluruh dunia, perpustakaan Desa Blang Baro bersama Puskesmas Jeuram menggelar sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya Covid-19.
Kegiatan sosialisasi itu turut dihadiri langsung pembicara dari Kepala Puskesmas Jeuram, Nevi Hasnita SKM, Sekretaris Desa (Sekdes) Blang Baro Yusran, Kepala Perpustakaan Cakrawala Ilmu Desa Blang Baro, Iin Saputra dan masyarakat Desa setempat.
Kepala Puskesmas Jeuram, Nevi Hasnita SKM saat memberi arahan dan sosialisasi dihadapan masyarakat mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya Covid-19. "Kita berharap masyarakat bisa sadar dan paham, dengan tetap manjaga kesehatan dan menerapkan Protokol Kesehatan (Protkes) 3 M: Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga jarak," kata Nevi Hasnita. Senin 7 Juni 2021
Selain itu, Nevi Hasnita juga menghimbau masyarakat untuk tidak membuat kerumunan dan ikut vaksinasi guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Vaksin ini aman, tidak ada gejala efek samping, sehingga aman bagi kesehatan. Jadi tidak usah takut untuk di vaksin,"imbaunya.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Blang Baro, Yusran menyampaikan terimakasih kepada Kepala Puskesmas Jeuram telah hadir memberi sosialisasi kepada masyarakat di Desa tersebut.
"Kita mengucapkan terimakasih kepada Puskesmas Jeuram, dengan sosialisasi ini semoga masyarakat Desa Blang Baro bisa sadar dan paham tentang bahaya Covid-19,"kata Yusran.
Selain itu, Yusran meminta masyarakat Desa Blang Baro untuk terus menerapkan Protokol Kesehatan (Protkes) sesuai dengan imbauan dari pemerintah.
Secara terpisah, Iin Saputra kepala Perpustakaan Cakrawala Ilmu Desa Blang Baro menjelaskan kegiatan tersebut dengan tema sosialisasi Covid-19 di Perpustakaan Desa Blang Baro.
"Kita berharap kepada pengunjung Pustaka Desa Blang Baro dapat menerapkan Protkes, serta bisa memberi pemahaman untuk masyarakat tentang bahaya Covid-19,"jelasnya
Iin menyebut, pihaknya tetap membuka perpustakaan dengan menerapkan Protokol Kesehatan ketat, seperti menyediakan alat pencuci tangan, bahkan pengunjung di wajibkan memakai makser dan menjaga jarak. "Pengunjung pustaka tetap bisa belajar dan membaca, dengan menerapkan Protkes," tutupnya.(indojayanews.com)