Gemarnews.com, Blangkejeren – Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Adpemb) Setda Aceh, T Robby Irza meminta pihak rekanan yang mengerjakan proyek Pemerintah Aceh untuk segera melapor dan berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh seandainya menemukan kendala yang krusial di lapangan. Dengan harapan segera didapatkan langkah atau kebijakan solutif atas kendala dimaksud.
Permintaan yang juga imbauan itu dilontarkan T Robby Irza ketika meninjau lokasi pengerjaan Proyek Peningkatan Jalan Blangkejeren -Tongra Batas Aceh Barat Daya, Sabtu (19/06/2021). Kala meninjau langsung kondisi lapangan itu, Robby menemukan setidaknya empat lokasi atau titik patahan badan jalan di lokasi pengerjaan.
Namun rekanan tidak bisa melakukan perbaikan karena tidak tercantum dalam kontrak. Dan, jika dikerjakan akan memakan biaya yang sangat besar. “Kami menyadari posisi rekanan, karena memang perbaikan patahan badan jalan ini tidak termasuk dalam kontrak dan membutuhkan biaya mahal untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, jika menemui kasus seperti ini, kami imbau rekanan untuk melaporkannya kepada kami agar bisa segera dilakukan langkah-langkah konkret,” kata Karo Adpemb.
Robby menambahkan, tujuan riil dari perumusan dan pengerjaan suatu program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah bukanlah hanya fokus pada hasil atau outputnya. Akan tetapi tapi lebih pada itu adalah, kebermanfaatan atau outcome bagi masyarakat luas atas kegiatan yang dilaksanakan. “Dalam setiap merumuskan sejumlah program pembangunan, Pak Gubernur dan Pak Sekda selalu mengingatkan kami untuk fokus pada outcome, jangan semata hanya sebatas output. Oleh karena itu, kami imbau kepada rekanan, jika menemui kendala agar segera menyampaikan ke kami, agar bisa segera kita rumuskan solusinya,” imbau Robby.
Dikatakan, sebagai anak bangsa, kita tentu tidak ingin anggaran negara habis untuk program yang itu-itu saja. Jangan sampai, saat jalan selesai dibangun mobilitas masyarakat tetap terganggu, karena saat selesai dibangun badan jalannya amblas atau longsor. “Revitalisasi patahan badan jalan ini harus dikerjakan bersamaan dengan pengerjaan jalan, agar saat selesai jalan ini benar-benar laik fungsi,” lanjut Robby.
Realisasi fisik lintas Blangkejeren -Tongra hingga saat ini sudah 20,67 persen dari target awal sebesar 11,24 persen atau deviasi plus 8,83 persen. Saat ini sudah dilakukan pengaspalan hotmix sepanjang 18 kilometer dari target 90 kilometer. Di lokasi, saat ini juga sedang dilakukan pengerjaan pasangan batu sebanyak 2.600 meter kubik dari target 5.280 meter kubik. Selain itu, pengerjaan lainnya juga terus dilakukan.
Sama seperti di dua lokasi sebelumnya, di lokasi pengerjaan terdapat 25 tiang listrik milik PT PLN dan beberapa tiang milik PT Telkom, yang berada di bahu dan badan jalan. Karo Adpemb kembali menyarankan rekanan untuk menghubungi pihak terkait agar proses pengerjaan tidak terhambat dan bisa dipacu lebih cepat.(*)