Gemarnews.com, Banda Aceh – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh bersama Tim Medis RICU dan PINERE Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) menggelar konferensi pers tentang perkembangan kesehatan Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT di Media Center Humpro Setda Aceh, Kamis 24 Juni 2021.
Konferensi pers itu diikuti didampingi tim medis yang merawat Gubernur Nova sejak terkonfirmasi Covid-19, sejak 30 Mei 2021, yakni dokter spesialis paru dr. T. Zulfikar, Sp.P (K) FISR dan dr. M. Fuad Sp.PD FINASIM yang merupakan spesialis penyakit dalam.
Selain itu juga diikuti Direktur RSUDZA dr. Isra Firmansyah, Sp.A, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, Staf Khusus Gubernur Aceh Wiratmadinata, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto, perwakilan Biro Hukum Setda Aceh, dan Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA.
Pada konferensi pers itu disampaikan, Gubernur Nova terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab PCR pada 31 Mei 2021, dan langsung melakukan isolasi mandiri sesuai Protokol Penanganan Covid-19.
Selang empat hari, tanggal 4 Juni, Gubernur Nova kembali menjalani pemeriksaan dan hasilnya masih positif Covid-19, dan meneruskan isolasi sesuai rekomendasi tim medis yang menangani perawatannya.
“Hasil swab berikutnya pada 14 Juni 2021 juga masih terdeteksi materi genetik virus corona,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani (SAG).
Selanjutnya, pada 21 Juni 2021, tim medis kembali melakukan uji swab dan hasilnya masih tetap positif Covid-19. Kondisi positif berlanjut bagi pasien Covid-19 bukanlah fenomena baru. Ada banyak epidence-nya di dalam dan luar negeri, katanya.
Karena itu, lanjut SAG, tim medis RICU dan PINERE RSUDZA Banda Aceh tetap menganjurkan Pak Nova Iriansyah untuk melanjutkan isolasi mandiri untuk percepatan pemulihan kesehatannya.
Sementara, dr. T. Zulfikar, Sp.P (K) FISR yang menangani perawatan Gubernur Nova menjelaskan, kondisi Gubernur Nova saat pertama kali diketahui positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala. Namun dua hari kemudian Gubernur disebut mulai memiliki gejala ringan seperti batuk, pegal-pegal dan hilang penciuman.
“Jadi kriteria pertama yang kita anggap sebagai tanpa gejala, kemudian dari tim medis kita menyampaikan bahwa ini dengan gejala ringan,” ujar Zulfikar.
Saat itu Gubernur dianjurkan melakukan isolasi mandiri dan meningkatkan kesehatan sehingga kemudian gejala ringan yang dialami Gubernur berangsur hilang.
“Dan sekarang meskipun masih terkonfirmasi positif, alhamdulillah gejala batuk ringan sudah tidak ada lagi dan penciuman juga sudah normal,” ujarnya.
Berdasarkan kondisi terkini Gubernur Nova yang masih terkonfirmasi positif Covid-19, maka tim medis merekomendasikan gubernur untuk tetap menjalani isolasi mandiri sampai hasil uji swab menunjukkan negatif. Hal itu dilakukan sesuai protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku, baik secara global maupun di Indonesia.
Untuk diketahui, adalah hal wajar jika seseorang masih dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil uji swab meskipun telah menjalani isolasi selama dua pekan, sebagaimana pada kasus Gubernur Nova.
Hal yang sama juga pernah dialami Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang terpapar Covid-19 pada Desember tahun lalu. Saat itu hasil swab Gubernur Anies masih terkonfirmasi positif Covid-19 meskipun telah menjalani isolasi mandiri selama tiga pekan.
Orang yang sudah divaksin masih berpeluang terpapar Covid-19
Sementara itu, dr. M. Fuad Sp.PD FINASIM yang juga anggota tim medis perawatan Gubernur Nova, menyebutkan manfaat pemberian vaksin sebagai salah satu strategi pengendalian pandemi. Namun setiap orang yang sudah divaksin juga disebut masih memiliki peluang untuk tertular virus itu.
Ia mengatakan, vaksin sesungguhnya tidak secara instan mencegah terjadinya penularan Covid-19. “Namun jika seseorang sudah divaksin, maka potensi orang tersebut untuk bergejala atau jatuh sakit dengan kondisi parah ketika tertular Covid-19 dapat dikurangi,” ujar Fuad.
Roda Pemerintahan Aceh Berjalan Normal
Dalam konferensi pers itu juga diterangkan, kondisi Gubernur yang terpapar Covid-19 tidak berpengaruh terhadap jalannya roda pemerintahan di Aceh.
Sejak menjalani isolasi mandiri pada 31 Mei 2021, gubernur tetap memimpin jalannya roda pemerintahan. Gubernur tetap menggelar dan memimpin sejumlah rapat dengan para Kepala SKPA melalui daring dan melakukan koordinasi melalui media telepon.(*)