Gemarnews.com, Pidie Jaya - Sebanyak 60 Guru di Pidie Jaya mengikuti Pelatihan Guru Pembimbing Khusus (GPK) Pelatihan berlangsung di Aula Bappeda dari tanggal (2-5/7/2021).
"Peran Guru Pembimbing Khusus ini sangat urgen dalam menopang pendidikan inklusi, GPK harus memiliki kompetansi, saat ini GPK jumlahnya sangat terbatas, padahal siswa ABK semakin banyak yang siap masuk di sekolah umum. Ini PR kita bersama”. Kata Makmurrizal, M.Pd, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie Jaya kepada Gemarnew.com, Senin (5/7/2021)
Disdik Pijay dalam mengimplementasikan Kabupaten Pidie Jaya sebagai Kabupaten Penyelenggara Pendidikan Inklusif sebagaimana diamanatkan dalam Perbup Nomor 29 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif, tambahnya.
"GPK mulai tahun ini bertugas selaku fasilitator untuk melakukan bimbingan dan pembinaan sekolah penyelenggara Inklusif guna membimbing guru dan mendapingi guru di kelas, supaya anak anak berkebutuhan khusus mendapatkan pelayanan pendidikan di kelas tanpa perbedaan dengan siswa yang lain," tambahnya.
Makmur Berharap, setelah pelatihan tersebut guru diwajibkan mampu mendeteksi para siswanya yang perlu perlakuan khusus. Selain itu, bisa menggolongkan siswa mana yang berfikirnya cepat dan mana yang lambat. Jadi kalau diketahui itu, guru selanjutnya memberikan bimbingan pada siswa yang membutuhkan perlakuan khusus atau lambat berfikir.
“Jadi siswa yang inklusi itu akan mampu bersaing dengan siswa pada umumnya,” terangnya.
Sementara Jasmani, S.Pd selaku Kasi Pembinaan SMP menambahkan pelatihan ini dilakukan dalam 2 kelas dimana kelas 1 untuk GPK jenjang SD dan kelas 2 untuk Jenjang SMP.
Pelatihan ini di fasilitasi oleh Narasumber nasional Dr. Dadang Garinda, M.Pd dari P4TK TK dan PLB, dari tingkat provinsi 2 orang Istiarsyah, M.Ed, dan Wardhiah, M.Pd serta didampingi oleh fasilitator lokal Mashadi, S.Si, M.Ling. (*)
