Gemarnews.com, Nagan Raya - Jenazah Septia Ulfa Lestari (23) tiba langsung di rumah duka dusun Lung Mane, Desa Kuala Trang, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya sekitar pukul 19.45 WIB, Selasa (13/7) malam.
Pantauan dilokasi terlihat pihak kelurga dan masyarakat Desa setempat berdatangan menyambut kedatangan jenazah. Bahkan, pihak Muspika dan Asisten Sekdakab Nagan Raya menunggu Jenazah di Desa Suak puntong, Kecamatan Kuala Pesisir untuk diantarkan ke rumah duka.
Terlihat juga dirumah kediaman duka, Wakil Ketua II DPRK, Puji Hartini, ST., MM bersama istri Wakil Bupati Nagan Raya.
Saat tiba jenazah di kediaman langsung di sambut haru dan isak tangis pihak keluarga Almahumah Septi.
Jenazah dikawal lansung oleh anggota RAPI Aceh, Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT), kerabat dari Mesir Yusnalis dan pihak keamanan.
Diketahui, meninggalnya sosok penghafal Al Quran 30 juz itu yang merupakan putri kelahiran Nagan Raya. Ratusan pelayat ikut shalat jenazah yang dipusatkan di Masjid Lueng Mane.
"Malam ini dimakamkan, karena jenazah sudah lama dalam perjalanan dan selesai shalat nanti baru di kebumikan di tempat pemakaman Kuala Trang,"kata Kades
Sementara itu, Sekretaris Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Mubash shirullah Lc M.Ag kepada Wartawan mengatakan pemulangan jenazah sampai rumah duka.
"Alhamdulillah proses pemulanagan jenazah Septi Ulfa Lestari sudah sampai rumah duka dan kami mewakili teman mahasiswa Aceh di Mesir dan seluruh keluarga IKAT Aceh mengucapkan terimakasih semua pihak yang telah membantu pemulangan jenazah dan juga Dinas Sosial Aceh,"katanya.
Ia menyebut, kepada pihak keluarga yang berduka bisa bersabar, dan berdoa semoga Almarhumah di tempat kan yang layak di sisi Allah.
Mubash shirullah mengakui, kendala di Turki ketika pesawat ganti dari kargo penumpang yang lain tidak ada, yang seharus sampai di Jakarta pukul 17.55 pada Minggu, akibat kendala tersebut maka baru bisa di terbangkan Senin pada pukul 17.55 waktu setempat.
Sementara itu, Kerabat almarhum Septian dari Mesir Yurnalis mengatakan, sakitnya Almarhum tidak lama cuma satu minggu, sempat beberapa hari kemudian drop dan tidak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia.
Yurnalis menyebut, almarhumah merupakan mahasiswi yang sangat giat dan rajin dalam bidang akademik.
"Dalam dua tahun terakhir menjadi salah satu mahasiswi Aceh yang mendapat mumtaz (nilai istimewa) secara berturut turut,"tutupnya
Amatan media dirumah kediaman juga diterapkan Protokol Kesehatan yang ketat dengan memakai masker dan menyediakan alat pencuci tangan.(IJN)