Notification

×

Iklan ok

Vaksin Moderna Keluar Ijin dari BPOM

Minggu, 04 Juli 2021 | 09.32 WIB Last Updated 2021-07-04T02:32:53Z

Gemarnews.com, Cimahi - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM baru saja mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin Covid-19  buatan Moderna Inc. Ketua BPOM Penny Lukito mengatakan vaksin Moderna  merupakan vaksin pertama dengan platform mRNA yang mendapatkan EUA dari BPOM.

Vaksin Moderna akan digunakan pada kelompok usia 18 tahun ke atas. Efikasi vaksin buatan Amerika Serikat (AS) ini sebesar 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun dan 86,4 persen pada usia di atas 65 tahun.

“Vaksin mRNA menggunakan imunisasi SARS CoV-2 berusia 18 tahun ke atas injeksi inframuskular 0,5 mili, 2 kali suntikan satu bulan,” ujar Penny dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat 2 Juli 2021.

Penny menjelaskan jika efek samping dari vaksin Moderna masih dalam grade 1 dan 2, yang artinya dapat diatasi. Adapun efek samping tersebut berupa nyeri otor, kelelahan, hingga sakit kepala.

Sebagai informasi, vaksin dengan platform mRNA seperti Moderna adalah vaksin yang dibuat dari metode rekayasa genetika yang membuat tubuh manusia dapat mendeteksi virus yang masuk.

Teknologi ini berbeda dengan metode inactivated vaccine seperti Sinovac, dimana pembuatannya dari virus yang dilemahkan atau dimatikan yang berguna agar tubuh mengenali virus dan bisa bekerja untuk melawannya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya sempat membeberkan bahwa kedatangan vaksin Moderna ke Indonesia merupakan hibah dari Amerika Serikat. Adapun, vaksin tersebut datang sebanyak 4 juta dosis. Kendati begitu, Budi tidak menjelaskan secara detail mengenai kapan kepastian vaksin tersebut masuk ke Indonesia.

“Kita juga akan dapat (vaksin dalam bentuk hibah) dari Amerika Serikat dengan bantuan pak Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, 4 juta Moderna yang juga akan kita dapat dalam waktu singkat,” kata Budi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 1 Juli 2021.

Diketahui, vaksin Moderna harus disimpan ke lemari pendingin khusus dengan suhu minimal minus 20 derajat celcius. Penyimpanan ini berbeda dengan vaksin jenis Sinovac dan AstraZeneca yang bisa disimpan dalam lemari bersuhu 2-8 derajat celcius. (gemapembaruan.com)
×
Berita Terbaru Update