Gemarnews.com, Pidie Jaya - Jelang pelaksanaan tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemerintah kabupaten Pidie Jaya menyiapkan dua lokasi tes seleksi dengan metode Computer Assisted Test (CAT).
Menanggapi hal tersebut, Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya Hasan Basri mengatakan "kita menyesalkan keputusan Pemerintah Daerah setempat menunjuk Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe untuk lokasi pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) CASN Formasi Kabupaten setempat," Selasa (10/8/2021).
Sebenarnya kita sudah beberapa tahun yang lalu harus kita persiapkan rencana tersebut.
“Saya merasa heran, padahal sudah 14 tahun umur kabupaten Pidie Jaya masih juga bergantung dengan kabupaten lain,” kata ketua PAN Pidie Jaya.
Menurutnya, keputusan pemkab Pijay menunjukkan Kabupten Bireuen dan Kota Lhokseumawe sebagai lokasi ujian masuk CPNS merupakan keputusan yang sangat keliru dan sangat merugikan masyarakat, jika dilihat dari fasilitas yang tersedia dikabupaten setempat sudah sangat memadai.
tapi apapun belum mampu kita benah sangat prihatin anggaran ada tapi banyak banyak kegiatan yang kurang mamfaat ,belum lagi setelah lulus CPNS mengikuti bimbingan juga diluar daerah
"Kalau saya lihat memang Pemkab tidak ada keinginan untuk melakukan tes CPNS di Pijay, buktinya untuk tes CASN saja masih numpang dengan daerah lain,” cetusnya.
Saya mengharap Pemkab Pijay dapat membatalkan tes CASN diluar dan lakukan didaerah sendiri, sehingga dapat membantu ekonomi warga sendiri.
Respon Masyarakat
Terkait rencana Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) berbasis Computer Assisted Test (CAT) bagi 8.528 Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Formasi Pidie Jaya digelar di Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe, sangat merugikan masyarakat jika di tinjau dari secara ekonomi, ujar Marzuki.
“Pemkab tidak melihat peluang pertumbuhan ekonomi jika pelaksanaan tes CASN di lakukan di Pijay.”
Seharusnya dalam kondisi pandemi dan perekonomian masyarakat yang terpuruk, Pemkab harus mencari solusi alternatif untuk meningkatkan peningkatan ekonomi masyarakat.
Jika pelaksanaan tes CASN dilakukan di Pijay, maka seluruh komponen atau pelaku usaha sangat diuntungkan. Formasinya jika dihitung 8.000 CPNS itu selama seminggu, maka berapa miliar uang akan beredar di Kabupten Pijay.
Yang menguntungkan rakyat jelata dalam menggaet resekinya, minimal ludes air mineral beberapa dus, dari pada mengemis pada pemerintah, jelasnya.
Dirinya mendapat khabar, yang menjadi kendala sehingga Pemkab Pijay melaksanakan tes CASN di Bireuen dan di Lhokseumawe tersebut adalah gedung dan peralatan komputer, di mana pengalaman tahun 2019 peserta melaksanakan ujian dengan fasilitas sekolah.
“Alasan ini saya rasa tidak rasional jika tidak ada gedung dan pelengkapan, karena pengalaman tahun 2019 peserta dari Pijay juga menggunakan ruang kelas sekolah yang di pinjam di Bireuen,” tegasnya.
Saya melihat Pemkab Pijay tidak mau direpotkan dengan hal - hal ini, dan saya berharap ditinjau kembali rencana tes CASN di luar Pijay, ucapnya.
Karena itu, Pemkab Pidie Jaya diharapkan dapat meninjau ulang serta mencari solusi terkait lokasi tes CASN, untuk membantu peserta CASN dan mendukung peningkatan ekonomi masyarakat yang terpuruk dalam masa pandemi Covid-19. (*)