Gemarnews.com, Jakarta - Tak dapat dipungkiri posisi Indonesia memang sangat strategis. Terlebih isu global warming yang akan menjadi ancaman serius dan diprediksi lebih mengerikan dari pada covid-19. Dan Indonesia dapat memainkan perannya di dunia International.
Selama ini, seluruh negara sibuk dengan penanganan Covid-19. Di sisi lain, dunia juga menghadapi ancaman lain yang sama bahaya yakni perubahan iklim (climate change). Perubahan iklim terjadi akibat meningkatnya emisi karbon sehingga meningkatkan tingkat suhu bumi. Tentunya, ini akan berdampak buruk bagi Bumi dan manusia.
Penelitian terbaru dari Amerika Serikat (AS) menyebutkan jika tidak ada perubahan, maka 95% permukaan laut Bumi menjadi tak layak huni pada 2100. Penelitian tentang perubahan iklim ini telah dilakukan sejak abad ke-18. Mereka pun memprediksi bagaimana emisi karbon mempengaruhi dunia pada 2021.
Terkait hal di atas catatan sosok pengganti Jokowi di 2024 wajib tokoh yang tepat. Mengingat sumber daya alam kita cukup melimpah, di sinilah peran Indonesia dapat dimainkan sebagai lumbung bagi dunia.
Hal ini tentunya sejalan dengan Presiden Jokowi yang selalu mengingatkan hal tersebut. Tak kurang Menteri Keuangan RI Sri Mulyani pun tak henti-hentinya mengingatkan akan dampaknya bahkan menyebut jika kondisi tersebut harus dihadapi Indonesia wajib siap dengan anggaran ribuan triliun untuk memback up kondisi yang menjadi ancaman dunia itu.
Pemerintah sibuk dan serius sementara itu para pembenci gaduh mempersoalkan hal remeh temeh yang digawangi Rocky Gerung Cs. Mereka duduk santai sembari memainkan gadget atau di depan channel YouTube nya, memproduksi dan memberondong dengan jutaan teori yang tiada guna.
Semata demi memuaskan dahaga pengikutnya, kemudian mendungu-dungukan pemerintah atau siapapun yang tak sepaham dengan kelompoknya.
Kita tinggalkan sejenak spesies bernama Gerung Cs. Maka, terkait hal di atas sosok Jokowi di mata para pemimpin dunia di G20 Roma, Italia saat ini menjadi salah satu tokoh yang diperhitungkan.
Salah satunya adalah wakil dari PBB yaitu Ratu Maxima dari Belanda. Bicara soal Ratu Maxima, sosoknya lekat dengan pribadi yang tulus. Sikapnya yang ramah dan dekat dengan rakyat Belanda telah mencuri perhatian di awal kemunculannya.
Ratu Maxima lahir pada 17 Mei 1971. Ia adalah istri dari Raja Willem-Alexander dari Belanda. Sebelum menikah, Ratu Maxima bekerja di perusahaan keuangan internasional di Argentina, New York, dan Brussel.
Di sebuah channel YouTube memperlihatkan bagaimana Ratu Maxima sesaat nampak terkesima saat menoleh kekiri, tak jauh dari tempatnya duduk ternyata ada Presiden Jokowi. Selanjutnya adegan yang terduga pun terekam kamera.
Tiba-tiba Ratu Belanda ini beranjak dari duduknya kemudian dengan gesture agak membungkuk menghampiri Presiden Jokowi yang saat itu sedang mengobrol dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Dalam rekaman video tersebut nampak pula Luhut Binsar Panjaitan yang mendamping presiden.
Sesaat Presiden Jokowi belum juga menyadarinya, sampai akhirnya Ratu Maxima mengangkat telapak tangannya seraya menyapa dan membuka sebentar maskernya. Dan keduanya pun akhirnya nampak tersenyum dan bersalaman ala sunda. Momen itu pun membuat PM Inggris Boris Johnson nampak tersenyum dibuatnya.
Jejak rekam Ratu Belanda beberapa kali sempat berkunjung ke Indonesia datang sebagai utusan PBB pada tahun 2016 terkait inklusi keuangan kemudian pada tahun 2018 dan terakhir pada tahun 2020 bersama suaminya Raja Belanda Willem Alexander.
Kunjungan kala itu dilakukan membawa misi peningkatan kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia. Dan rombongan Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima saat itu membawa empat menteri dan hampir 200 delegasi pengusaha.
Maka tak mengherankan jika kemudian Ratu Maxima nampak antusias ketika bertemu Presiden Jokowi di G20 Roma, Italia. Terlebih pada tahun 2022 Indonesia menjadi tuan rumah yang sedianya diadakan di Bali dan Presiden Jokowi sebagai presidensi KTT G20.
Dalam KTT G20 Roma tersebut juga diketahui Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikabarkan juga akan berkunjung ke Indonesia pada awal tahun 2022. Rencana itu dipastikan saat Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sela-sela rangkaian acara KTT G20 yang digelar di La Nuvola, Roma, Italia, Sabtu (30/10/2021). Kedua Presiden membahas sejumlah hal, antara lain, rencana kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia.
Maka dengan demikian siap-siap kelompok pecinta Erdogan di Indonesia uang cukup banyak bisa mengagendakan temu kangen.
