Oleh : Maulia Diah Pitaloka
Mahasiswi Prodi Sosiologi Agama UIN AR RANIRY.
Gemarnews.com, Opini Mahasiswa - Kabupaten Aceh Barat Daya adalah salah satu kabupaten di provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten Aceh Barat Daya Sering disingkat dengan singkatan “ABDYA”. Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan salah satu dari 23 kabupaten atau kota yang berada di wilayah administrasi Provinsi Aceh, serta Abdya berada di wilayah bagian barat dari Provinsi Aceh.
Di wilayah Abdya terdapat icon yang memang cukup menarik serta menjadi salah satu kebanggaan dari masyarakat Abdya sendiri yaitu Masjid Agung Baitul Ghafur. Masjid Agung Baitul Ghafur sendiri milik dari Pemkab Abdya. Masjid Agung Baitul Ghafur ini berdiri nan megah dan indah di pinggir jalan raya yang menjadi lintasan alternatif dari kota Blangpidie menuju Guhang, Cot Manee, Jeumpa, serta arah menuju Kabupaten Nagan dan Aceh Barat.
Masjid Agung Baitul Ghafur diresmikan pemakaiannya oleh Bupati Akmal Ibrahim SH pada tanggal 11 Februari 2020 lalu. Lantai bawah masjid Agung Baitul Ghafur dijadikan kantor untuk Dinas syariat Islam dan pendidikan Dayah kabupaten Aceh Barat Daya yang mana sudah diduduki selama setahun lebih. Bisa dikatakan dinas syariat Islam dan Pendidikan Dayah juga menjadi bagian dari masjid Agung Baitul Ghafur, karena terdapat salah satu bidang dalam dinas syariat Islam yang bidang tersebut dikenal dengan sebutan bidang Sekretariat UPTD yaitu Unit Pelaksaan Teknisi Daerah.
UPTD sendiri memiliki fungsi khusus yaitu untuk untuk melengkapi fasilitas dari Masjid Agung Baitul Ghafur Seperti melengkapi fasilitas kebersihan, melengkapi fasilitas peribadatan, menjadi tempat untuk perkumpulan Qori-Qori serta imam-imam masjid Agung Baitul Ghafur, selalu menyediakan air minum bagi pengunjung, selain itu fungsi lain dari UPTD sendiri ialah apabila terdapat pasangan yang ingin melaksanakan pernikahan di masjid Agung Baiturrahman Ghafur maka ia terlebih dahulu haruslah melapor ke bidang UPTD.
Sangat wajar sekali apabila masjid Agung Baitul Ghafur menjadi suatu kebanggaan bagi masyarakat Abdya yang mana sanggup menampung 4.200 jamaah, selain itu karena fasilitas yang diberikan sangat luar biasa dan sangat memadai serta keindahan dan kemewahan masjid yang di suguhkan pun sangat memukaukan mata sipelihat.
Perlu diketahui dimasjid Agung Baitul Ghafur terdapat hal yang sangat menarik yaitu terdapat “Celengan Saldo Nol”. Nah sangat menarik bukan, celengan saldo nol ini merupakan sedekah yang diberikan oleh hamba Allah yang setiap minggunya harus disalurkan hingga habis sehingga saldo tersebut nol atau kosong kembali tanpa adanya sisa
Jadi sedekah yang diberikan oleh hamba Allah ini setiap minggunya haruslah disalurkan dan langsung disedekahkan bisa saja disedekahkan pada fakir miskin, anak yaitim dan orang membutuhkan sehingga sedekah tersebut tidak perlu diendapkan kan terlalu lama. Sedekah tersebut akan dibantu disalurkan oleh para Remaja Masjid. Kemudian masjid Agung Baitul Ghafur juga menjadi objek bagi pasangan pengantin baru untuk berfoto prewedding.
Selama bulan Ramadhan Masjid Agung Baitul Ghafur menjadi sasaran kunjungan warga jelang berbuka. Karena pengunjung disuguhi dengan keindahan air mancur yang berwarna-warni sambilan juga menikmati keindahan bangunannya. Pengunjung datang dari berbagai pelosok sehingga lingkungan masjid Agung Baitul Ghafur menjadi tumpah ruah dengan warga yang menunggu berbuka puasa tiba.
Terlebih lagi di Masjid Agung Baitul Ghafur disediakan menu berbuka secara gratis bagi para musafir dan masyarakat, termasuk menu makan sahur. Penganan berbuka yang disediakan bukan hanya sekedar takjil atau snack (berupa minuman dari air tebu dan kue-kue saja) melainkan juga makanan nasi yang dikemas dalam kotak dengan menu khusus yaitu kuah Beulagong, yang menjadi masakan khas Aceh. (*)