Penulis : Wahyu Khafidah (Universitas Serambi Mekkah)
Gemarnews.com, Opini - Kemarin, Jum’at (22/10/2021) Indonesia meperingati hari santri. Tema hari santri tahun 2021 yaitu “santri siaga jiwa dan raga”. Perayaan Hari Santri Nasional diselenggarakan bertujuan mengenang sejarah santri dan perjuangannya dalam memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal ini sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.
Menteri agama Yaqut menyebutkan bahwa makna siaga jiwa raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren. Menag Yaqut juga menegaskan bahwa siaga jiwa dapat dimaknai pula bahwa santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.
Data laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (lakip) Badan Dayah Aceh YANG diakses melalui web badan dayah Aceh tahun 2020 menyebutkan mengenai sebaran dayah berdasarkan tipelogi daya bahwa ada 1.136 dayah yang ada di Aceh. 23 dayah berbentuk tipe A+, 94 tipe A, 168 tipe 168, non tipe sebanyak 513 dan tipe C 338 dayah. Badan dayah Aceh telah mengupayakan santri yang hafal Al-Qur’an dan membaca kitab kuning dengan target sebesar 70% atau sebanyak 151.380 santri.
Pemerintah Aceh dalam mendukung pencapaian indikator sasaran tersebut dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan dan magang belajar kita kuning bagi santri dan guru.
Santri mempunyai kewajiban dalam membangun bangsa dan negara. Santri diharapkan dapat menjaga kemaslahatan bangsa, karena sejarah bangsa ini tidak terlepas dari ulama yang membangun negeri ini dengan tulus dan iklas.
Ada beberapa tugas santri, pertama belajar menimba ilmu pengetahuan di pesantren atau dayah. Kedua mengajar, ketiga berakhlak mulia.
Santri memiliki tanggung jawab besar dalam upaya menebar Islam moderat di manapun berada.
Sebagaimana para pahlawan telah berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia, tugas santri sebagai penerus bangsa adalah dengan merawat tanah air.
Kita semua berharap agar para santri di manapun berada mampu tampil kontributif baik dalam ranah lokal dan global dan senantiasa berjuang untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Akhirnya menag Yaqut dalam sambutannya mengajak semua santri untuk melakukan resolusi diri bersama pemerintah untuk berjihad menghadapi pandemi dan terus memajukan negeri. Santri hari ini dan santri di masa yang akan datang harus mampu menjawab tantangan zamanya, memenangkan pertarungan global, dan mengambil peran strategis di segala lini kehidupan, sebagai wujud dedikasi tinggi untuk umat, bangsa, dan negara Indonesia tercinta.
Dengan mewarisi semangat ini saya berharap kepada santri, baik yang di pesantren maupun yang di luar pesantren dan seluruh anak bangsa, untuk terus belajar dan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi serta harus dapat memperkuat jiwa religius ke islaman dan sekaligus juga jiwa nasionalisme kebangsaan. (*)