Gemarnews.com, Pidie Jaya - Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pidie Jaya besok akan menggelar Konferensi Kabupaten di Aula Kantor Camat Meureudu, Sabtu (23/10/2021).
Menjelang pemilihan tersebut di duga ada desas desus dalam penentuan ketua PGRI di Konferensi besok, ujar salah satu guru, Bukhari, kepada awak media melalui telpon, Jumat malam (22/10/2021).
“Pengurus PGRI harus memiliki kepedulian tinggi terhadap kepentingan guru.”
Sebenarnya hal begini menjadi insiden buruk bagi dunia pendidikan, apalagi guru merupakan tolak ukur dalam memajukan pendidikan, sesalnya.
"Di lapangan, kalau ditanya, pasti tidak setuju dengan adanya Konferensi karena ini merupakan sarang pengkondisian," tuturnya.
Apalagi sekarang di masa Covid-19, kita harus betul-betul melaksanakan konsekuensi untuk memajukan pendidikan.
Jangan ada kesempatan untuk pribadi menyalahgunakan wewenang sebagai lembaga.
Perlu kita ketahui bersama bahwa PGRI merupakan organisasi profesi bukan organisasi otomon dari dinas, tapi organisasi yang mengkoomudir kemajuan pendidikan dan guru, terangnya.
Kami sangat menyesali dengan apa yang dilakukan oleh panitia pemilihan. Panitia telah menutup rapat bagi kami untuk mencalonkan kader sebagai pengurus karena panitia secara sepihak membuat calon tunggal untuk ketua PGRI Pidie Jaya, terang salah satu ketua Kecamatan.
Padahal yang berhak menentukan jumlah calon dan pemilik suara adalah pengurus cabang.
Ketua Panitia dan Sekretaris Panitia telah mendhalimi ribuan guru pidie Jaya. Pola pola yang dilakukan oleh panitia konferda dalam menyiapkan prosesi konferda PGRI Pijay sama sekali tidak mencerminkan nilai nilai seorang guru tidak ubahnya pemilihan hariya pasar, tutupnya. (*)