Dok Foto : Istimewa
GEMARNEWS.COM, Banda Aceh - Pimpinan Wilayah Aisyiyah ‘Aisyiyah Aceh melalui Majelis Tabligh menggelar Seminar Pendidikan PraNikah kerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Aceh pada Ahad (31/10/21) bertempat di Aula Rektorat Lt.2 Universitas Muhammadiyah Aceh–Batoh.
Dalam sambutannya, Ketua PWA ‘Aisyiyah, Hj. Zaidar Jaafar, S.Ag mengatakan bahwa, Perkembangan zaman yang semakin pesat, membutuhkan pengetahuan dan persiapan yang kuat dari calon pasangan pengantin.
Persiapan diawali sejak dini, yaitu persiapan jauh hari sebelum menikah, karena ilmu ini tidak didapatkan di bangku pendidikan formal. Dan ilmu ini bukanlah ilmu yang tabu dan bukan sesuatu hal yang tidak boleh di syiarkan.
"Sosialisasi dan bimbingan pranikah menjadi penting untuk memberi edukasi sejak dini dimulai dari usia pranikah sehingga remaja dan pasangannya dapat menyusun perencanaan yang baik dalam menjalani kehidupan berkeluarga, dalam memecahkan masalah yang akan dihadapi dan dalam mempersiapkan perkawinan yang kokoh menuju keluarga sakinah serta dalam membangun ketahanan keluarga di era modern sekarang ini," ungkap Zaidar.
Isi sambutan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh, DR. Muharrir Asy’ari, Lc,. MA menyebutkan, kasus perceraian tertinggi ada di Aceh utara dengan penyebab utama adalah perselisihan, pihak ketiga dan faktor ekonomi.
Tingginya angka perceraian di Aceh menyebabkan pentingnya bimbingan dan pendidikan pranikah seperti yang dilaksanakan oleh PW ‘Aisyiyah Aceh yang bekerja sama dengan KanWil Kemenag Aceh. Dan pesan Muharrir adalah, berjuanglah dgn organisasi Muhammadiyah untuk dapat membantu sesama.
Sedangkan sambutan dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Aceh oleh Bapak Khairuddin,. MA selaku Kasi kepenghuluan dan fasilitasi keluarga sakinah, menyampaikan bahwa, provinsi Aceh mencatat pernikahan pada tahun 2020 sebanyak 42.213 pasang (84.426 Orang) mestinya ke 42.213 itu mendapatkan pendidikan bimbingan perkawinan.
"Namun keterbatasan sumber dana, kita kementerian Agama provinsi Aceh hanya dapat di melakukan bimbingan perkawinan 2.738 Pasang pasang (5.476 orang) atau sekitar 6,48 %. Sehingga masih besar PR untuk bimbingan pranikah ini dan Alhamdulillah Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Aceh bisa berkolaborasi dalam kegiatan tersebut," tutur Khairuddin.
Pembicara dalam kegiatan ini adalah Dr. Sarina Aini, LC, MA, Eulisa Fajriana, M.Kes, Sutri Helfianti, S.H,. M.H, Lilis Suryani, S.ST., SKM., M. Kes dan Nucke Yulandari, S. Psi,. M. Psi. Para peserta sangat antusias mendengarkan paparan dari narasumber dan melakukan diskusi. Mereka yang berjumlah 35 orang tersebut (laki dan perempuan) terdiri dari kalangan mahasiswa dan pelajar.
Selain mendapatkan ilmu yang sangat berbobot juga para peserta bisa melanjutkan diskusi lebih intens kepada para narasumber dan juga bisa melalui forum Biro Konsultasi Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah (BIKKSA) PW ‘Aisyiyah Aceh. Semoga kegiatan ini berkelanjutan, Aamiin. (*)
Editor : Cut Ricky Firsta Rijaya