Lhoksukon (Gemarnew.com) - Ratusan pimpinan dayah di Kabupaten Aceh Utara antusias mengikuti kegiatan sosialisasi rencana vaksinasi massal santri dan guru dayah. Kegiatan itu dilaksanakan di aula Kantor Bupati Aceh Utara di Landing Kecamatan Lhoksukon, Selasa, 5 Oktober 2021.
Sosialisasi menghadirkan narasumber utama Sekretaris Daerah Aceh dr Taqwallah, MKes, yang memaparkan tentang pentingnya dilakukan vaksinasi massal untuk secepatnya mencapai kondisi herd immunity (kekebalan kelompok) dari penularan wabah virus Covid-19.
Di hadapan 197 pimpinan dayah dan para Kepala Puskesmas, Taqwallah secara detail menjelaskan tentang resiko penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Lebih-lebih terkait dengan virus Covid-19 yang sangat membahayakan jiwa manusia. Taqwallah, yang juga mantan Kepala Puskesmas Seunuddon itu, hampir satu jam lamanya memaparkan tentang bahaya virus yang telah sangat meresahkan kehidupan global saat ini.
“Saya ajak Teungku-Teungku dan semua pimpinan dayah, agar penjelasan ini dapat diteruskan kepada para santri, para orang tua dan wali santri, dan guru-guru yang ada di dayah, sehingga semuanya bisa memahami dengan benar dan pentingnya dilakukan vaksinasi,” ajak Taqwallah.
Taqwallah mengajak semua pihak untuk menjadi contoh teladan dalam kegiatan vaksinasi massal, serta mengajak orang lain sesuai dengan amanah dan tanggungjawab masing-masing. “Semua penyakit ini adalah qadar dari Allah SWT, manusia hanya wajib berikhtiar dengan cara menjaga diri, menjaga keluarga, lingkungan tanggungjawab dan masyarakat,” ungkapnya.
Virus corona, kata Taqwallah, menular dari manusia ke manusia melalui pernapasan atau percikan. Virus ini merusak paru-paru dalam waktu relatif sangat singkat. Untuk memutus mata rantai penularannya, yakni dengan cara memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan melalui vaksinasi.
Vaksin, lanjut Taqwallah, harganya mahal dan ketersediaannya terbatas. Oleh karena itu, ketersediaan vaksin dilakukan secara nasional oleh pemerintah. Sasaran utamanya adalah untuk mencapai kondisi herd immunity (kekebalan komunitas/kelompok) dengan target vaksinasi sekitar 75 persen dari jumlah penduduk.
Dijelaskan, vaksin terbukti dapat meningkatkan imunitas tubuh dan kekebalan kelompok. Proses vaksinasi Covid-19 di Aceh pada awalnya menyasar tenaga kesehatan dalam jumlah terbatas, petugas pelayanan publik, dan kelompok lanjut usia. Pada tahap berikutnya, vaksinasi dilakukan untuk warga sekolah, yakni guru dan siswa. Saat ini vaksinasi diprogramkan untuk warga dayah, yakni untuk santri dan guru dayah, dengan target bisa terlaksana antara tanggal 1 hingga 15 Oktober 2021.
Menurut Sekda Taqwallah, Pemerintah Aceh saat ini terus berupaya agar seluruh masyarakat segera mendapatkan layanan vaksinasi. Sampai dengan 1 Oktober 2021 masyarakat Aceh yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 1.020.155 orang. Mereka adalah tenaga kesehatan sebanyak 61.274 orang, warga Lansia 29.564 orang, petugas layanan publik 304.767 orang, masyarakat rentan dan umum 599.301 orang, dan anak usia remaja sebanyak 25.249 orang.
Pada kesempatan itu, Taqwallah mengajak para pimpinan dayah untuk saling mengingatkan, saling membantu, dan saling bekerjasama untuk menyukseskan vaksinasi di wilayah Aceh Utara. “Bagi santri-santri yang sudah divaksin, jangan segan-segan untuk mengajak teman-teman dan keluarga agar ikut divaksin,” ungkapnya.
Sekretaris Majelis Pengajian dan Zikir Tasawuf Tauhid dan Fiqh (Tastafi) Kabupaten Aceh Utara Tgk H Zulfadli mengatakan pihaknya mendukung penuh program vaksinasi untuk warga dayah. Hanya saja, pelaksanaannya harus dilakukan dengan sangat bersahaja dan bijaksana, serta diawali dengan edukasi yang mumpuni kepada santri dan orang tua santri, sehingga tidak menimbulkan kondisi tidak nyaman bagi warga dayah.
“Jangan sampai ada santri meninggalkan dayah karena khawatir dengan vaksinasi,” harap Waled Landeng, sapaan akrab Tgk Zulfadli.
Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara Dr A Murtala, MSi, dalam arahannya meminta para Kepala Puskesmas agar secepatnya berkoordinasi dengan para pimpinan dayah setempat, bermusyawarah mencari cara terbaik dan bijak. Murtala juga meminta para petugas vaksinator agar melakukan vaksinasi dengan cara-cara yang penuh keluargaan, santun, dan humanis.
“Ajak para santri untuk berbicara, tanyakan apakah ada keluhan sebelum divaksin, edukasi mereka tentang manfaat vaksin dan efeknya terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain jika tidak divaksin. Edukasi dari hati ke hati ini sangat penting, sehingga mereka bisa menerima vaksinasi ini dengan nyaman dan tenang,” kata Murtala.
Sosialisasi vaksinasi massal untuk warga dayah yang digelar di aula Kantor Bupati Aceh Utara, Selasa, 5 Oktober 2021, dihadiri oleh 197 pimpinan dayah dan 32 Kepala Puskesmas. Juga ikut hadir Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri, SAg, MH, Asisten I Sekdakab Aceh Utara Dayan Albar, SSos, MAP, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Utara Abdullah Hasbullah, SAg, MSM, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin, SKM, perwakilan dari Kodim 0103/Aut, perwakilan dari Polres Aceh Utara dan Polres Lhokseumawe, Ketua MPU Aceh Utara, para pimpinan organisasi ulama, organisasi santri, dan Ormas keagamaan. (Ril)