Gemarnews.com, Pidie Jaya - Bertempat di Aula Emirat Caffe dan Resto, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pidie Jaya membentuk penggiat P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika) dari ormas, Jumat (19/11/2021).
Kepala BNNK Pidie Jaya,
AKBP Fakhrurrozi menjelaskan bahwa kegiatan workshop bertujuan untuk membentuk penggiat anti narkoba menjadi kepanjangan tangan BNNK di organisasi masyarakat dan organisasi kepemudaan.
“Narkoba masuk ke semua lingkungan, baik Pemerintah, Aparat, Swasta, termasuk Lingkungan Masyarakat,” jelas Kepala BNNK.
Selain itu, penggiat dalam ormas dan okp bertugas dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika sesuai dengan tupoksi dimasing-masing organisasi atau lembaga.
Ia mengajak seluruh peserta untuk peduli terhadap permasalahan narkoba, baik di lembaga maupun di tempat masing-masing untuk mensinergikan program pemberdayaan masyarakat anti narkoba.
Untuk penanggulangan masalah narkoba diperlukan upaya yang terpadu dan komprenhensif, meliputi upaya pencegahan untuk menumbuhkan daya tangkal, pemberantasan untuk memutus mata rantai peredaran gelap narkoba dan Rehabilitasi untuk mengobati mereka yang sudah terpapar penyalahgunaan narkoba.
“Workshop ini pun dalam upaya mewujudkan kepedulian untuk berperan aktif dalam membangun lingkungan organisasi bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” ajaknya.
Adanya dukungan dari segala lini, agar dapat terciptanya sinkronisasi dan sinergitas antara ormas dengan BNN dalam bidang Pemberdayaan Masyarakat, agar terciptanya Lingkungan yang bersih dari Narkoba, harapny.
“Narkoba sudah menjadi musuh bersama yang harus kita lawan bersama dan dengan keseriusan yang terukur dan terarah, melalui berbagai aspek, baik itu pencegahan, pemberantasan sampai kepada rehabilitasi,” ujar Muhammad Fajri, Ketua Bapera Pijay.
Kita semua harus ada komitmen bersama, dalam mewujudkan Pijay Bersinar (Bersih Narkoba) dan setiap lembaga berperan sesuai dengan kompentensinya.
"Sebenarnya dalam penanganan Narkoba hendaknya dilakukan seperti konsep penanganan COVID-19 secara terstruktur dan sistematis. Semua pihak ikut terlibat dalam menanganinya," harap Fajri.
Serta harus ada kesepakatan atau komitmen yang tegas bahwa tidak ada oknum yang bermain dalam penanganan narkoba.
Kami rasa banyak hal yang bisa kita lakukan walau dukungan anggaran tidak ada, seperti melaksanakan kegiatan - kegiatan yang kreatif serta bermanfaat.
“Mudah-mudahan dengan adanya dukungan yang kuat dari seluruh komponen akan memberikan kekuatan dalam menanggulangi masalah narkoba,” pungkasnya.
Hadir sebagai pemateri Kepala BNNK Pijay, AKBP Fakhrurrozi, Kepala Kesbangpol Pijay, A. Jalil Samidan, Ketua IKAN Pijay, Muhammad Riski Syahdan dan T. Satria Mahmud dari wartawan Metropolis.id.(*)