Gemarnews.com, Banda Aceh - “Alam tidak Butuh manusia, tapi Manusialah butuh alam”, tegas Pelaksana Tugas Bupati Bener Meriah Dailami, saat menjadi Narasumber dalam kegiatan Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Konflik antara Manusia dan Satwa liar Provinsi Aceh, bertempat di Hermes Hotel Banda Aceh (02/11/2021).
Sebelumnya, Plt Bupati Dailami menjelaskan bagaimana penanggulangan konflik antara manusia dan Gajah di Kabupaten Bener Meriah.
“ Beberapa Upaya kita lakukan untuk menanggulangi konflik gajah dan manusia di kabupaten Bener Meriah, diantaranya pembangunan Barrier berupa Galian Parit dan Fencing Elektrik atau Kawat kejut. namun, menurut pengamatan kami dilapangan, lebih efektif pembatas kawat kejut untuk mencegah gajah memasuki pemukiman masyarakat”, jelas Dailami mengulas materi di hadapan Forkopimda Provinsi Aceh.
Lanjutnya, “saat ini kita harus lebih fokus terhadap pencegahan dari pada penanggulangan, karena faktanya, gajah itu tidak akan mengganggu manusia apabila kita tidak merusak habitatnya, jadi dalam kesempatan ini kami ingin ada sanksi tegas bagi perambah hutan yang saat ini terus mengancam dan merusak tatanan alam”. Pinta Dailami
Dalam kesempatan itu Plt Bupati Dailami juga menjelaskan bahwa perlu langkah Komprehensif untuk menangani Gajah, upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah terbatas, karena menurut undang-undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, bahwa kewenangan Penanganan satwa liar adalah kewenangan Pemerintah Pusat,sehingga butuh dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dalam implementasinya.
Hadir sebagai peseta rakor itu antara lain Forkopimda Aceh, Kepala BKSDA, para Kepala Dinas Lingkungan hidup se-provinsi Aceh, Para Kepala Pelaksana BPBD se-provinsi Aceh dan Seluruh yayasan yang bergerak dalam konservasi satwa. (*)
Wartawan : Zakiya Mahe Bujang
Editor : Cut Ricky Firsta Rijaya