Gemarnews.com, Lhokseumawe - Bank Aceh Cabang Lhokseumawe dituding mempersulit pengurusan penggantian kartu ATM dan buku tabungan akibat kehilangan. Manajemen Bank Aceh disebut mempersulit nasabah gara-gara hal sepele.
Hal ini seperti diutarakan seorang nasabah Bank Aceh, Saiful (57 tahun) yang berprofesi sebagai wartawan sebuah statiun televisi nasional. Dia mengaku sangat tidak puas dengan pelayanan pihak Bank Aceh Cabang Lhokseumawe.
Diceritakan, awalnya saiful kehilangan dompet yang diduga tercecer saat melakukan peliputan. Tas kecil miliknya berisikan KTP, kartu ATM dan ID card TV One serta kartu identitas lainnya. Pada Rabu (1/12/21) kemarin, Saiful mendatangi Mapolsek Banda Sakti Polres Lhokseumawe untuk membuat surat tanda bukti lapor kehilangan barang pribadi.
“Setelah dikeluarkan surat kehilangan oleh Polsek lalu saya bawa surat itu untuk pengurusan kartu ATM yang hilang. Sampai disana mereka minta buku tabungan. Saya menunjukan foto kopi halaman depan buku tabungan atasnama sendiri. Mereka bilang tidak bisa, harus buku tabungan” ujar Saiful.
Kepada pihak bank, saiful mengatakan buku tabungan juga hilang. Pihak bank menyarankan untuk membuat juga surat lapor polisi kehilangan buku tabungan. “Saya balik lagi ke Polsek Banda Sakti untuk membuat surat kehilangan buku tabungan” ujar saiful.
Setelah selesai, surat bukti lapor kehilangan dia bawa kembali ke kantor cabang Bank Aceh di kawasan simpang jam, Kota Lhokseumawe.
Setibanya disana, saiful kembali mendapat hambatan. Pihak bank mengatakan data di pihak Bank Aceh berbeda dengan data yang dia punya. “Jadi setelah dibola-bola kesana kemari, tetap ATM saya tidak bisa dibuat baru karena alasan yang tidak masuk akal” ujar saiful yang mengaku kian kesal dengan pelayanan bank.
Pihak bank berdalih data Saiful tidak sama dengan data yang mereka miliki. Saiful sempat meminta pihak bank mengecek nama ibunya di data sistem bank aceh. “Karena kan orang lain tidak tahu nama ibu saya. Hanya untuk memastikan bahwa nomor rekening itu memang punya saya. Mereka bilang tidak bisa tanpa ada solusi apapun” kata Saiful.
Saiful mengaku sangat kecewa atas jawaban custumer service Bank Aceh tersebut. “Saya sudah puluhan tahun jadi nasabah bank aceh. Tapi kenapa dipersulit,?” kata Saiful.
Dia juga meminta kepada Bupati Aceh Utara untuk menarik saham pada bank milik daerah tersebut. “Saya meminta pemerintah Aceh Utara mencabut sahamnya di Bank Aceh. Selain itu, Pemerintah Aceh Utara agar mencabut dukungannya terhadap Bank Aceh yang membola-bolai nasabahnya untuk mengurus atm yang hilang” ujarnya. (Raj)