Dok.foto : Pantia Dewah Dah'wah usai gelar KISWAH photo bersama Penceramah Dr. Tgk. Amri Fatmi Anziz, Lc., MA , Doktor Aqidah dan Filsafat Universitas Al-Azhar Kairo Mesir dan Khatib Masjid Istiqlal Jakarta .
GEMARNEWS.COM , KOTA LANGSA- Dewan Da'wah Kota Langsa menggelar Kiswah edisi spesial (Kajian Istimewa Waktu Dhuha) sekaligus santunan bagi anak yatim yang bertempat di masjid Zawiyah IAIN Langsa, Meurandeh, Kota Langsa, Jum'at (31/12/2021).
Acara yang dihadiri oleh mahasiswa IAIN Langsa dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Syari'ah, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam dan Fakultas Usluhuddin Adab dan Dakwah yang berjumlah 150 orang dengan mengambil tema “Peran Milenial terhadap Proxy War dalam Dunia Islam”. Selain itu acara tersebut juga turut mengundang penceramah yakni Dr. Tgk. Amri Fatmi Anziz, Lc., MA (Doktor Aqidah dan Filsafat Universitas Al-Azhar Kairo Mesir dan Khatib Masjid Istiqlal Jakarta)
Sejumlah Dosen IAIN Langsa dari berbagai fakultas hadir dalam acara tersebut dan juga dari pengurus IKAT, MES Kota Langsa, Pegadaian Syari'ah Kota Langsa, aktifis, dan segenap pengurus Dewan Da'wah Kota Langsa yaitu Syawaluddin Ismail, Lc.,MA, Muhammad Alwin Abdillah, Lc., L.LM, Rasyidin, MH, Muhammad Ihsan, MA dan Muhammad Firdaus, Lc.,M.Sh dan pengurus lainnya.
Ketua Panitia KISWAH Edisi Spesial, Afrizal Refo, MA mengatakan, KISWAH atau Kajian Istimewa Waktu Dhuha merupakan bagian dari kegiatan bidang Da'wah yang terlahir dari inisiasi beberapa pengurus Dewan Da'wah Kota Langsa yang konsen memberikan pemahaman ilmu Syari'at Islam kepada mahasiswa IAIN Langsa khususnya dan juga terbuka untuk umum. Oleh karenanya KISWAH kali ini menghadirkan Da'i Nasional dan juga Khatib Masjid Istiqlal Jakarta yakni Dr. Tgk. H. Amri Fatmi Anziz, Lc.,MA untuk menumbuhkan rasa silaturahmi dengan para mahasiswa generasi Milenial sebagai generasi Islam yang berakhlakul Karimah.
Afrizal Refo yang juga sebagai Sekretaris Dewan Da'wah Kota Langsa menyebutkan, lebih kurang 20 anak yatim piatu yang akan menerima santunan dan diberikan secara simbolis sebanyak 5 anak dalam acara tersebut. Santunan ini bantuan dari Pegadaian Syari'ah Kota Langsa yang di salurkan oleh Dewan Da'wah Kota Langsa.
Sementara itu, Ketua Dewan Da'wah Kota Langsa dan juga sebagai Dekan FEBI IAIN Langsa Dr. Iskandar Budiman, M.CL menyampaikan KISWAH merupakan bagian dari kegiatan Dewan Da'wah Kota Langsa yang rutin dilaksanakan setiap hari Kamis dan uniknya dilakukan pada waktu Dhuha sehingga diberi nama KISWAH yaitu Kajian Istimewa Waktu Dhuha. KISWAH diisi dengan materi kajian yang berbeda setiap Minggunya seperti Kajian Muamalah, Kajian Aqidah, Kajian Tafsir dan Hadits, Kajian Akhlak dan Tasawuf dan Kajian Sirah Nabawiyah.
Untuk itu Iskandar berharap, setiap bentuk program Dewan Da'wah Kota Langsa khususnya KISWAH harus tetap berjalan dan eksis dalam memberikan pemahaman Ilmu Syari'at Islam seperti Kajian Muamalah bagi generasi Milenial mahasiswa khususnya dan masyarakat kota Langsa umumnya, tegas Iskandar yang juga menjabat sebagai Ketua Mess Kota Langsa
Sementara itu Doktor Aqidah dan Filsafat Universitas Al-Azhar Kairo Mesir yang juga Da'i Nasional Dr. Tgk. Amri Fatmi Anziz, Lc., MA dalam Kajiannya menyampaikan dirinya merasa bersyukur dengan adanya KISWAH sebagai wadah untuk memberikan Pemahaman Islam dan daya tampung aspirasi bagi mahasiswa sebagai generasi Milenial. Karena dengan adanya KISWAH yang dilakukan rutin insya Allah akan melahirkan generasi muda Milenial orang-orang yang luar biasa dengan melakukan kegiatan-kegiatan pengajian rutin maupun kegiatan positif lainnya.
Pada kajian KISWAH yang dimoderatori Muhammad Firdaus, Lc., M.Sh ini, Ustaz Dr. Amri Fatmi Anziz menyebutkan bahwa salah satu proxy war yaitu mental generasi muda yang mudah dirusak dengan narkoba. Untuk merusak sebuah bangsa, tidak perlu dengan serangan militer.
"Cukup dengan cara merusak generasi muda. Kalau generasi muda rusak, hancurnya sebuah bangsa hanya menunggu waktu," ujarnya.
Bukan hanya dengan narkoba, mental generasi muda Milenial juga dirusak dengan budaya asing melalui teknologi semisal game online. Konten game online yang berisi kekerasan bahkan pornografi tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa.
"Itulah perang asimetris atau perang proxy war. Perang yang diwakili. Perang modern ini bukan hanya perang dengan senjata, termasuk perang ideologi, perang dagang. Semua ingin dirusak oleh bangsa asing," jelasnya.
Pada kesempatan itu Dr. Amri Fatmi Anziz juga menyampaikan bahwa generasi Milenial sebagai Agent of Change, orang-orang yang bertindak sebagai katalis atau pemicu terjadinya sebuah perubahan.
Pemuda juga ibarat generator, yang memiliki medan magnet, bergerak kencang mampu menggerakkan roda-roda kehidupan. Sebagai generasi penerus; melanjutkan dan meneruskan perjuangan dan pembangunan serta tanggung jawab yang telah diamanahkan untuk mewujudkan transformasi nilai-nilai Islam dalam semua aspek kehidupan.
"Sebagai generasi muda muslim yang harus dilakukan adalah untuk memperkuat aqidah memperdalam kajian keislaman. Kemudian mendakwahkan, melalui ceramah-ceramah di mesjid maupun melakukan dakwah dengan media sosial.
Begitu juga bagi pemerintah harus merangkul anak muda dan memberikan ruang dalam pembangunan sehingga mereka tidak salah dalam menempatkan diri, sehinggat tidak terjerumus ke dalam pengaruh narkoba dan pergaulan bebas.
Pemerintah harus mampu melihat potensi pemuda dimana mereka sangat dekat dengan dengan media sosial, maka mereka harus diajak melakukan dakwah melalui media sosial dengan memanfaatkan kemajuan teknologi ini.
Untuk itu, ia juga menyarankan agar setiap pribadi muslim khususnya generasi Milenial dapat mengamalkan ajaran dan perintah dalam Alquran sesuai dengan pekerjaannya sehari-hari, mulai dari mahasiswa, guru, pedagang, pengusaha, pejabat, pegawai, aparat negara hingga kalangan wartawan sekalipun.
"Marilah setiap kita belajar dan mempelajari Alquran sebagai pedoman hidup bagi kita semuanya sehingga kita tidak tersesat selamanya dan menjaga ibadah shalat kita. Mari kita amalkan dan pegang erat-erat sesuai dengan diri kita. Insya Allah dengan berpedoman pada Alquran, selamatlah hidup kita saat di dunia dan akhirat kelak saat diminta pertanggungjawaban oleh Allah," ungkap Ustaz Amri Fatmi Anziz.
Wartawan : ISKANDAR