Oleh Tgk Irfan Siddiq
Aktifis santri Aceh dan Wakil Ketua PB RTA - Ikatan Santri Dayah Aceh
Gemarnews.com, Opini - Baru-baru ini jagat dunia maya dihebohkan dengan munculnya kasus pencabulan yang dilakukan oleh salah satu "oknum" pimpinan sebuah lembaga pendidikan di Bandung Jawa Barat yang sebagian media memberitakan sebagai pimpinan pesantren.
Imbas dari virialnya berita pemerkosaan oleh pimpinan lembaga Madani Boarding School ini, membuat nama Pesantren ikut tercoreng, mengingat beberapa media dengan begitu gencar membuat headline dengan judul pimpinan pesantren mencabuli santri.
Padahal, sudah jelas lembaga tersebut merupakan sekolah yang mengadakan pemondokan, dan sejauh ini belum mendapatkan izin sebagai pesantren dari Kementerian Agama, (dikutip dari pernyataan ketua Rabithah Ma'had Islamiyah KH.Rakhmad Zailani Kiki pada berita yang dimuat Republika.co.id).
Melihat kenyataan pahit dimana lembaga pesantren terus tercoreng akibat ulah oknum dan didukung pemberitaaan yang tidak bertanggung jawab tersebut, menjadikan lembaga pensantren tercoreng, kondisi ini menjadikan kami yang aktif di pondok pesantren menjadi prihatinan atas imeg negatif tersebut.
Oleh sebab itu, unsur pesentran di Aceh meminta kepada Presiden Jokowi sudah semestinya membentuk Kementerian Pesantren.
Dengan adanya kementerian pesantren nantinya, diharapkan persoalan lembaga pendidikan Islam tertua di Republik ini bisa semakin terhormat, bermartabat dan tidak mudah dicederai oleh pihak manapun. Semoga harapan kami para santri dari ujung barat Indonesia ini dapat diaminkan dan tersampaikan kepada bapak Presiden. []