GEMARNEWS.COM , PIDIE - Jembatan rangka baja sepanjang 40 meter menghubungkan Gampong Pasi Jeumerang dengan Pusong, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie masih mangkrak.
Sarana penyebrangan yang melintasi mulut Kuala Tari itu layak disebut jembatan 'Abu Nawas'. Mengapa tidak, dengan anggaran yang mencapai 30 milyar hingga hari ini masih belum bisa digunakan oleh warga sebagai sarana transportasi.
Menyikapi hal ini, Muhammad YS sebagai putra asli Kembang Tanjong kepada media ini mengatakan sangat menyayangkan mangkraknya jembatan tersebut yang membuat masyarakat Pusong harus melintasi 13 km melalui ruas jalan Pidie Jaya untuk menuju ke Kembang Tanjong.
“Tentu kita menyayangkan, hingga hari ini jembatan tersebut masih belum bisa digunakan oleh warga, sebagai akses yang mestinya memperlancarkan kegiatan masyarakat setempat. Kita berharap pemerintah jangan menutup mata dengan kondisi ini dan semoga tahun 2022 dapat direalisasikan harapan warga,” ucap Muhammad YS.
Selain itu, ada hal lain yang menarik dari pesona yang ada di Jembatan Abu Nawas ini. Terletak di garis pantai dan kuala, Jembatan Abu Nawas menyimpan potensi pariwisata yang indah dengan basis pembangunan ekonomi warga sekitar. Hal ini disampaikan oleh Muhammad YS yang juga merupakan salah satu jebolan magister ekonomi syariah UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
“Saya melihat ada potensi pariwisata yang menakjubkan di sini, dengan basis pembangunan ekonomi warga sekitar. Butuh sedikit sentuhan dan peran dari berbagai stakeholder untuk membangun sarana di seputaran jembatan ini. Terlebih antusias warga saat sore hari masih tinggi untuk rekreasi, dan andai di kelola dengan baik bukan tidak mungkin pantai kuala tari ini akan menjadi salah satu pesona wisata baru di Kabupaten Pidie. Selain itu, juga berpeluang untuk pembangunan ekonomi warga sekitar, yang pada akhirnya meminimalisirkan kemiskinan masyarakat.”
Untuk mewujudkan hal itu, butuh sinergi dan partisipasi bersama. Dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada, untuk menggapai kesejahteraan bersama.(*)