Gemarnews.com, Banda Aceh - Banjir bandang hingga hari ini masih menerjang sejumlah wilayah di Aceh Utara, Aceh Timur dan Aceh Tamiang. Akibatnya, delapan ribu lebih warga tamiang masih bertahan di tempat pengungsian dan info dari Aceh Utara seratus sebelas desa dibeberapa kecamatan terendam air.
Data yang dihimpun oleh BPBD setempat masih angka standar, bisa jadi akan bertambah lagi dan kerusakan yang dirasakan oleh masyarakat disana sangat parah dan kerugian yang menjulak masih belum bis diperbaiki.
Selain akibat derasnya hujan, banjir yang datang awal tahun ini menghantam perkampungan dibeberapa kabupaten diakibatkan jebolnya tanggul aliran sungai yang berada didekat lokasi banjir.
Menteri Sosial Dewan Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Ikhsan, S.Hum kepada Media menjelaskan bahwa ini merupakan persoalan yang perlu segera diselesaikan oleh pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi, Ujarnya.
"Desakan warga kepada pemerintah sudah sepatutnya diberikan perhatian serius. Selain tanggap darurat berupa logistik dan kebutuhan makan serta kesehatan, plan untuk pencegahan jangka panjang harus menjadi prioritas. Pemerintah jangan datang setelah bencana saja," Tegas Ikhsan pada Minggu (9/01/2022).
Selaku Mensos DEMA UIN Ar-Raniry menyarankan kepada Pemerintah melalui dinas terkait harus mendata kerusakan serta masalah wilayah (Perbaikan Tanggul) dan menyetop penebangan liar wajib menjadi catatan, tidak boleh dinomorduakan.
Duduk persoalan ini sudah sepatutnya semua bersatu menyelesaikan bukan saling menyalahkan. Mulai dari Gampong hingga pemerintah provinsi serta perwakilan daerah di Senayan wajib berkolaborasi demi Aceh terhindar dari bencana alam, Demikian Ungkap Ikhsan yang juga baru menyelesaikan sidang Sarjana beberapa hari lalu di UIN Ar-Raniry. (*)