GEMARNEWS.COM , PIDIE - Menyikapi beragam fenomena dan kondisi di kabupaten Pidie, ranah kepemudaan tentunya menjadi salah satu sisi yang patut mendapatkan perhatikan. Terlebih di tengah situasi merosotnya perkembangan ekonomi dan sempitnya ketersediaan lowongan pekerjaan yang ada. Sehingga imbasnya hari ini kebanyakan dari masyarakat (sebagian besar pemuda) tergelincir dengan maraknya kasus judi online yang terjadi.
Secara kapasitas, sejatinya kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Pidie tidak kalah dengan daerah-daerah lain. Hal itu terlihat dengan banyaknya kaum terdidik dan lulusan sarjana yang ada setiap tahunnya. Namun kemampuan dan dasar keilmuan yang ada kerap kali tidak teroptimalisasi dengan baik. Berbagai faktor menyebabkan potensi ilmu yang ada menjadi tidak berkembang dan sesuai dengan diharapkan.
Muhammad YS, mahasiswa pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh sekaligus pemerhati sosial di Kabupaten Pidie mengatakan kepada media ini , dukungan dan peran dari para stakeholder sangat dibutuhkan dalam upaya mengoptimalkan kinerja serta juga giat usaha kalangan pemuda di Pidie hari ini.
“Pentingnya hari ini dukungan para stakeholder dalam merangkul juga membina pemuda-pemuda di Kabupaten Pidie, pada konteks ini Pemerintah dan organisasi kepemudaan perlu aktif dan bersinergi dalam upaya mengoptimalkan potensi yang ada. Utamanya pada kalangan pemuda-pemuda di Gampong yang kurang memiliki akses dan relasi. Penting memahami ini dimana peran Pemerintah dan organisasi kepemudaan untuk menyediakan wadah-wadah pelatihan serta modal dalam menggenjot kemampuan mereka”, ujar Muhammad yang juga sebagai salah satu entrepreneur muda di Kabupaten Pidie.
Bukan tanpa alasan, kebanyakan pemuda hari ini acap kali terjerumus pada jebakan judi online. Dan ini menjadi salah satu ancaman bagi generasi kedepan, di mana pengaruh-pengaruh negatif yang semakin masif lewat pengaruh teknologi dan media sosial.
Pemuda adalah pelopor perubahan dimanapun berada. Peran pemuda adalah penentu sejarah perjalanan suatu bangsa. Sejarah Indonesia telah membuktikan peran pemuda tersebut. Era Kebangkitan, masa revolusi fisik 1945, masa revolusi, dan reformasi sebagai titik-titik kegemilangan sejarah pemuda. Pemuda merupakan generasi penerus bangsa, kader, sekaligus sebagai aset masyarakat. Seseorang atau komunitas manusia yang biasa diidentikan dengan perubahan-perubahan.
“Dengan melihat masalah yang timbul dalam kehidupan pengembangan generasi muda, dibutuhkan peran pemerintah dan Organisasi pemuda untuk memperoleh kader penerus perjuangan dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan daya kreasi, patriotisme serta idealisme. Kita melihat hari ini kebanyakan dari pemuda-pemuda masih memiliki pola fikir yang pendek dan tidak memiliki visi kedepan yang jelas, bahkan sebagian besar masih beranggapan bahwa merantau ke Malaysia satu-satunya jalan untuk menghadirkan perubahan," ucap Muhammad yang ditemui di Cek Min Kupi Sigli.
Pembangunan membutuhkan generasi muda yang potensial, produktif, kreatif, serta mempunyai inspiratif yang konstruktif. Potensi partisipasi yang dimiliki masyarakat tidaklah timbul begitu saja, tetapi memerlukan usaha-usaha untuk menggerakkannya.
“Saya selalu merasa bahwa Pidie ini sangat indah, saya merasa bahwa tanah ini adalah tanah yang sangat subur. Saya merasa dan melihat-melihat daerah-daerah lain tidak ada yang kalah Pidie, disana ada anak mudanya, disana ada alamnya yang luar biasa, disana ada masyarakatnya yang majemuk, dan disana ada pemimpinnya yang amanah. Kita ingin tumbuh bersama, kesampingkan sekat dan mari kita pemuda bersama-sama membangun Pidie ini. Kalau mereka mampu membuat sejarah sumpah pemuda di 28 Oktober, mengapa kita tidak bisa dengan berbagai macam kecanggihan yang kita miliki sekarang. Kita bukan siapa-siapa kalau tanpa kebersamaan,” tutup Muhammad yang juga aktif sebagai ketua komunikasi dan informasi di Senat Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh.(*)
Wartawan : ISKANDAR