Gemarnews.com, Pasaman Barat - Gempa bumi pada 25 Februari 2022 di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat berdampak pada kerusakan berat sejumlah rumah warga. Akibatnya, mereka harus menetap sementara di kamp pengungsian.
Untuk membantu warga, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat diubah menjadi Kamp Pengungsian.
Kepala Kantor Kementerian Agama Pasaman Barat M. Nur mengatakan bahwa difungsikannya Kantor Kemenag sebagai kamp pengungsian berawal dari keprihatinan para ASN Kemenag melihat korban bencana yang menumpang tidur di teras dan aula. "Saat ini ada kurang lebih 136 orang pengungsi yang berada di kamp pengungsian ini, yang berasal dari masyarakat Nagari Kajai Kecamatan Talamau Pasaman Barat," ujar M. Nur di Pasaman Barat, Minggu (27/2/2022).
Dikatakan M. Nur, selain trauma dan kerusakan tempat tinggal yang cukup parah, para korban diungsikan dengan alasan khawatir akan terjadi galodo (aliran sungai disertai dengan sedimen) jika turun hujan.
M.Nur juga mengatakan bahwa kondisi para korban saat ini cukup baik. Namun masih membutuhkan bantuan sembako, obat-obatan, dan selimut. "Saat ini untuk biaya di kamp pengungsian kami dapatkan dari sumbangan sukarela para ASN, majelis taklim dan donatur lain yang tidak mengikat," terang M.Nur.
M. Nur mengajak jajarannya untuk meningkatkan kesalehan sosial. Sesuai visi Kemenag untuk mewujudkan masyarakat yang saleh dan moderat, maka kesalehan sosial juga harus ditingkatkan.
"Mari kita tunjukkan kesalahen sosial kita saat terjadi musibah ini. Kita bantu saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa ini. Kita berikan pencerahan rohani agar tetap sabar menerima setiap ujian ini," pungkasnya. (kemenag.go.id)