Gemarnews.com, Lhoksukon - Semburan gas bercampur lumpur dan air terjadi di Areal Cluster I Desa Teungoeh Kecamatan Syamtalira Aron Kabupaten Aceh Utara, Semburan itu membuat panik warga sekitar, semburan tersebut terjadi sekitar sebulan lalu dan puncaknya pada hari ini, Jum'at (11/02/22).
Geuchik Desa Teungoh Badruddin dalam keterangannya kepada media Gemarnews.com Mengatakan Semburan tepatnya terjadi yang tak jauh dari lokasi jalan lintas kecamatan tepatnya di Areal Cluster I.
"Kami meminta management Pertamina Global Energi (PGE) Agar seger Menutup Semburan Gas Tersebut Agara tidak meresahkan Warga di Seputar Cluster I." Badruddin.
Badruddin Menambahkan Kami Dan Beberapa di Desa di sekitar yang terkena imbas bocoran Gas Tersebut Meminta Perusahaan Untuk Membayar Kompensasi.
"Karena Semburan Gas yang bercampur lumpur tersebut mengakibatkan warga takut ke sawah, makanya kami minta kompensasi, harapnya." pungkas Badruddin.
Sementara itu, Koordinator Akis Unjuk rasa Abdul Manan mengatakan awalnya dirinya dan Masyarakat sekitar sempat takut dengan peristiwa tersebut.
Bau gas juga menyengat. Kami takutkan akan terjadi seperti Lumpur Lapindo. Kami tidak ingin peristiwa ini serupa dengan kasus semburan lumpur Lapindo di Jawa Timur sana. Maka dari itu, saya sudah meminta Managemen PT. PGE agar bergerak cepat melakukan antisipasi agar semburan tidak meluas.
Jangan sampai semburan yang saat ini masih kecil dan belum membahayakan, kemudian membesar karena tidak di tanggapi dengan cepat.
Sementara itu, Relation Coordinator PT. Pema Global Energi (PGE) Agus Salim meangatakan terkait gelembung lumpur yang terjadi di Areal Cluster 1 PT. PGE, Kebocoran itu terjadi pada pipa yang mengalirkan gas dari cluster 1 ke cluster II ujarnya.
"Saat ini pipa tersebut sudah ditutup dan sedang dilakukan perbaikan oleh tim teknis PGE dengan terlebih dahulu mengeringkan sisa gas dan cairan yang terdapat di dalam pipa tersebut." Ucap Agus Salim
Agus Salim menambahkan Kebocoran tersebut tidak memberikan dampak negatif kepada masyarakat sekitar karena lokasi kebocoran terdapat di dalam areal cluster I produksi dan jauh dari pemukiman penduduk, ujarnya.
Ia meminta Masyarakat jangan khawatir karena hal tersebut dipastikan tidak berbahaya. Bau yang ditimbulkan adalah bau lumpur yg keluar dari pipa dan akan segera habis. (*)
Wartawan : Rajali