Mahasiswi UIN Ar - Raniry Banda Aceh
Gemarnews.com, Opini - Indonesia merupakan negara yang besar dan majemuk, dimulai dari keberagaman suku, ras, adat istiadat dan juga agama. Pada dasarnya kemajemukan tersebut adalah sebuah nilai yang indah bagi Indonesia bila keragaman tersebut dapat membuat Indonesia damai dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, masyarakatnya juga saling bahu membahu dalam memajukan Indonesia.
Namun, keragaman justru membuat sebuah negara menjadi terpecah belah dikarenakan penduduknya terus saling bertikai dalam perbedaan bahkan cendrung saling bunuh-membunuh. Hal tersebut harus bisa kita atasi dengan menerepakan beberapa konsep ataupun cara yang bisa membuat permasalahan tersebut menjadi terselesaikan dengan baik tanpa ada hal yang tidak diinginkan dari permasalahan atau perbedaan yang dihadapi.
Indonesia dipandang sebagai negara yang multiagama dan multikultural, hal tersebut membuat berbagai problematika dianggap sebagai keragaman dan problematika sosial diharuskan bisa dikelola dengan baik tanpa ada pertikaian didalamnya. Moderasi beragama adalah sikap atau cara pandang kita terhadap agama dengan tidak berlebihan, maupun dengan kekerasan. Moderasi beragama dapat diartikan sebagai cara kita menjalankan atau memahami ajaran agama dengan sewajarnya saja.
Moderasi beragama dapat mencakup pada proses memahami dan juga sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang. Tujuan dari moderasi ini adalah untuk menghindarkan para ummat beragama dari perilaku ekstrim atau berlebih-lebihan. Pesan moderasi beragama bukan pada upaya untuk memoderasi agama itu sediri, karena agama dalam dirinya sendiri sudah mengandung prinsip moderasi yakni nilai keadilan dan keseimbangan. Dengan demikian agama tidak perlu dimoderasi lagi.
Namun, cara seseorang dalam beragama harus selalu diarahkan pada posisi jalan tengah. Hal ini karena pelaku ummat dalam beragama sangat dinamis dan bisa berubah menjadi berada pada posisi ekstrim dan tidak adil, bahkan menjadi berlebih-lebihan. Moderasi beragama, dalam versi pemerintah berarti cara beragama jalan tengah dimana seseorang yang menjalankan agamanya tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan.
Prinsip pelaksanaan moderasi beragama mencakup dua hal yaitu ‘adil dan berimbang. Bersikap‘adil adalah menempatkan segala urusan pada tempatnya seraya melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Sementara sikap berimbang berarti selalu berada di titik tengah di antara dua kutub ekstrim yang bersebrangan. Dalam hal menjalankan ibadah, misalnya, seorang moderat meyakini bahwa beragama adalah melakukan pengabdian dan ketundukkan kepada Tuhan dalam bentuk menjalankan perintah-Nya yang bertujuan pada upaya untuk memuliakan manusia.
Banyak ditemukan sekarang kecendrungan seseorang dalam berpendapat dan menyangkal pemikiran dari pihak lain serta baginya pendapat yang diutarakanlah yang paling benar, hal demikian sangatlah tidak dianjurkan dalam memusyawarahkan sesuatu atau menyampaikan pendapat masing-masing. Dalam hal tersebut saling menghargai dan saling menghormati merupakan tindakan yang sangat baik karena dengan demikian kita bisa melihat berbegai macam pemikiran atau pendapat dari seseorang sehingga kita bisa mengambil keputusan yang dapat menguntungkan semua pihak dan bisa diterima oleh semua pihak tanpa ada keributan didalamnya karena perkara mempertahankan ego.
Moderasi beragama adalah upaya menghindari kekerasan dalam kehidupan beragama. Karena secara moderasi artinya penggurangan ke ekstriman dan mencari kesamaan dari keduanya. Jika kita lihat sekarang banyakya beda pendapat yang nyatanya mereka itu satu agama akan tetapi memiliki paham berbeda. Sehingga perlu penyelesaian yang bisa membuat keduanya berada pada zona aman.
Dalam berpendapat tentunya kita semua memiliki cara pandang sendiri akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa dalam menyelesaikan sesuatu ada baiknya melihat apa saja bentuk yang ingin disampaikan sehingga tidak terjadi perpecaha dan mencari solusi dari problematika yang dihadapi. Moderasi Islam akhir-akhir ini dipertegas sebagai arus utama keislaman di Indonesia. Ide ini sebagai solusi untuk menjawab berbagai problematika keagamaan dan peradaban global, juga merupakan waktu yang tepat generasi moderat harus mengambil langkah yang lebih agresif.
Jika kelompok radikal, ekstrimis, dan puritan berbicara lantang disertai tindakan kekerasan, maka muslim moderat harus berbicara lebih lantang dengan disertai tindakan damai.
Moderasi beragama yaitu sebuah jalan tengah di tengah keberagaman agama di Indonesia. Moderasi merupakan budaya Nusantara yang berjalan seiring,dan tidak saling menegasikan antara agamadan kearifan lokal (local wisdom).
Tidak saling mempertentangkan namun mencari penyelesaian dengan toleran. Kita dapat melihat ketika seseorang menjalankan agamanya yang berlebihan maka paling gamblang akan banyak pada perilaku yang menyimpang dalam beragama. Selalu menganggap agamanya paling benar sehingga memandang agama lain salah. Ada juga seseorang yang terlalu taat dengan agamanya sehingga lupa sekitarnya, tidak ada rasa toleransi yang tinggi bahkan sering merendahkan agama orang lain, bahkan ada pula yang gemar menghina figur atau simbol suci agama lain atau agama tertentu yang sudah tentu orang tersebut terjebak dalam ekstrimitas yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip moderasi beragama dan dikategorikan dalam beragama berlebihan.
Moderasi beragama menjadi suatu indikator ataupun cara untuk menyelesaikan suatu problematika. Hal tersebut perlu digaungkan dalam konteks luas karena agama merupakan hal yang sangat penting dalam suatu kehidupan dan perwujudan peradaban yang bermartabat.
Sehingga diperlukan suatu cara agar problematika tidak berlarut sangat lama, apapun problematika diperlukan suatu penyelesaian yang bisa membuat keduanya bisa menerima suatu keputusan akhir. Jangan jadikan kekerasan sebagai suatu cara menyelesaikan permasalahan tercepat, masih banyak cara lain yang bisa digunakan agar suatu problematika yang dihadapi terselesaikan dengan baik.
Diperlukan saling menghargai dan saling menghormati dalam menyelesaikan problematika apapun yang terjadi disekelilingmu. Jadikan moderasi sebagai suatu mediator menyelesaikan masalah dengan mencari kesamaan dari kedua belah pihak tanpa ada kekerasan didalamnya. (*)