Dok.Foto: Pelaksanaan pembukaan pendidikan dan pengkaderan P2T (TR)
GEMARNEWS.COM, BLANGPIDIE – Persatuan Perempuan Tauhid Tasawuf (P2T) Aceh lakukan Pendidikan dan Latihan Pengkaderan ke-2 kepada ratusan calon kader P2T. Kegiatan itu dilaksanakan di Komplek Posko Tauhid Irfani, Jalan Bukit Hijau Gampong Keude Paya, Blangpidie, Rabu (16/3/2022) malam.
Acara pengkaderan yang rencananya dilakukan dari tanggal 16 hingga 18 Maret 2022 itu, diikuti oleh 204 orang peserta yang berasal dari seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut mengangkat tema 'Tujuan Hidup Muslimin dan Muslimat yang Beriman'.
Kegiatan pembukaan tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh pendiri Majelis Pengkajian Tauhid Tasaawuf Internasional (MPTT-I), Abuya Syekh H. Amran Waly al-Khalidy.
Ketua Umum P2T Aceh, Hj. Siti Naziah dalam sambutannya mengatakan bahwa, pentingnya sebuah perkaderan bagi perempuan Islam guna untuk mengperokohkan bangunan Islam itu sendiri.
“Tujuan perkaderan ini untuk memperkuat tatanan perempuan dalam membangun Islam, membentuk karakter muslimat, karena perempuan merupakan tiang negara dan perkaderan ini juga untuk melahirkan kader ummat yang memiliki atau mengamalkan ajaran katauhidan dan ketasawufan yang diajarkan Guru besar atau Murabbi kita Abuya Syekh H. Amran Waly,” kata Siti, yang juga selalu ketua pelaksana.
Sementara itu, pendiri MPTT-I, Abuya H. Amran Waly al-Khalidy dalam pidato sekaligus pembukaan, mengharapkan kepada peserta perkaderan tersebut untuk betul-betul dapat memahami ajaran agama Allah dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik beribadah kepada Allah maupun muamalah.
"Seorang wanita wanita yang shalehah lebih baik dari seribu laki-lali yang shaleh. Makanya dikatakan juga dalam hadis, perempuan yang shalehah itu sama seperti gagak yang putih sayapnya," ungkap Abuya H. Amran Waly.
Dalam sejarah, lanjutnya, banyak perempuan yang mendorong suaminya untuk menegakkan agama Islam, seperti istri Nabi Muhammad SAW Siti Khatijah, Istri Khalifah Harun Ar-Rasyit yaitu Siti Zubaidah banyak andilnya dalam memperjuangkan agama dimasa Khalifah Abasiah dan banyak lagi istri-istri khalifah lainnya.
"Para ibu-ibu dan peserta sekalian dapat juga belajar dari Rabiah Adawiyah, cintanya kepada Allah tidak ingin berkurang sehingga ia meminta suaminya menikahi tiga wanita lainnya," cerita Abuya Amran.
Pada kesempatan tersebut, Abuya Amran Waly juga menyampaikan agar para peserta perkaderan ini dapat menimba ilmu yang baik dan dapat mengamalkannya dengan baik.
"Semoga dapat merasakan ilmu itu dalam batin anda dan menetapkannya, supaya dapat istiqamah, ikhlas sampai akhir hayat," pungkas Abuya Amran Waly al-Khalidy.
Editor : Teuku Rahmat