Notification

×

Upaya dalam Meningkatkan Solidaritas antara Umat Beragama

Jumat, 25 Maret 2022 | 11.23 WIB Last Updated 2022-03-25T04:23:15Z
Oleh : Nurul Vizah
Mahasiswi UIN Ar - Raniry Banda Aceh

Gemarnews.com, Opini - Negara Indonesia terdiri dari berbagai ragam agama, suku, budaya dan adat. Ada lima agama yang diakui Negara Indonesia yaitu agama islam, Kristen katolik, Kristen protestan, hindu dan budha. Setiap penduduk di Indonesia diberi kebebasan untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan. Indonesia dengan keragaman agama, ras dan budaya menjadi suatu poin penguat yang menjadi kekayaan yang tidak dimiliki negara lain. 

Dalam setiap perbedaan menjadikan Indonesia indah dan ikonik. Indonesia juga memiliki beragam agama  yang masing-masingnya memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri dalam bertindak dan melakukan sesuatu, semua diatur dengan baik dalam agama masing-masing. Setiap individu juga memiliki pilihan dalam menentukan agama apa yang baik bagi mereka. Semua berdasarkan keyakinan dan kepercayaan masing-masing terhadap pilihan mereka tanpa ada paksaan dari pihak manapun sehingga apabila terdapat suatu perbedaan dalam cara berpikir ataupun bertindak itu sangat dipengaruhi oleh agama.

Umat beragama diperhadapkan pada dilema yang sama, yaitu disatu sisi harus memiliki fanatisme terhadap agamanya, tetapi disisi lain dituntut untuk toleran dengan umat berbeda agama. Setipa agama memiliki sifat eksklusif dengan keyakinan bahwa agama yang dianutnya adalah agama yang benar, tetapi disisi lain dituntut untuk menunjukkan sifat inklusif, karena adanya kenyataan tentang umat lain yang memiliki keyakinan yang berbeda.

Kerukunan umat beragama adalah hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Pemeliharaan kerukunan umat beragama adalah upaya bersama umat beragama dan Pemerintah di bidang pelanyanan, pengaturan dan pemberdayaan umat beragama. Pemeliharaan kerukunan umat beragama menjadi tanggung jawab bersama umat beragama, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 

Kerukunan antar umat beragama dapat diwujdkan dengan; Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama, tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu, melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamanya maupun peraturan Negara atau Pemerintah.
Ajaran tersebut dapat dijadikan landasan membina persaudaraan atau solidaritas antar pemeluk agama atas dasar kemanusiaan, karena dari segi kemanusiaan seluruh manusia adalah sama dan bersaudara.

Dalam Al-Qur' an terdapat pandangan antropologis bahwa walaupun manusiadijadikan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, tapi pada hakikatnya seluruh manusia adalah umat yang tungga. Muhammad Abduh ketika membahas konsep ummat mengakui bahwa agama salah satu faktor perekat sosial, tapi bukan satu-satunya.
Masyarakat bukanlah sekedar wadah untuk terwujudnya integrasi sosial yang akan mendukung solidaritas sosial, melainkan juga pangkal dari kesadaran kolektif dan sasaran utama dari perbuatan moral. 

Ciri khas solidaritas sosial mekanik adalah bahwa solidaritas itu didasarkan pada suatu tingkat homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen, dan sebagainya. Toleransi beragama adalah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak mengganggu dan tidak melecehkan agama atau sistem keyakinan dan ibadah penganut agama-agama lain. 

Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya kerukunan antar umat beragama. Tanpa kebebasan beragama tidak mungkin ada kerukunan antar umat beragama. Kebebasan beragama adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya.
Tumbuhnya solidaritas yang kuat dari umat beragama merupakan menjadi prioritas dan pendukung demi terciptanya kerukunan umat beragama. 

Demikian pula suasana umat beragama di Kota Palembang saat ini yang senantiasa menjaga hubungan harmonis di antara umat beragama dan memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Karena kerukunan umat beragama dapat terwujud apabila dilandasi hubungan sesama umat beragama yang toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agama dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara.

Banyak ditemukan sekarang perpecahan terjadi karena adanya saling membela pendapat sendiri bahkan ada yang menolak menerima pendapat dari orang lain, bukankah hal tersebut ego yang dipertahankan yang tidak menghasilkan apapun. Sebagai warga beragama tentunya kita harus saling menghargai dibidang apapun agar terwujudnya suatu keharmonisan dalam suatu lingkungan, hal tersebut juga dapat menciptakan suatu ketenangan dari suatu lingkungan yang ditempati. 

Namun tidak semua hal bias kita toleran, karena agama kita masing-masing memeliki aturan dalam beribadah dan melakukan apapun sehingga perlu ditelusuri kembali apa yang ingin dilakukan. Dalam hal ibadah tentunya kita memiliki kiblat masing-masing yang tidak bias ditoleran. Hal yang biasa ditoleran hanya problematika pemikiran ataupun keberagaman dalam berpikir saja.

Sekarang sering terjadi problematika beragama yang mungkin itu hanyalah permasalahan yang muncul karena beda mazhab dalam mengikutinya, perlu diketahui sebagai umat Islam tentunya memiliki beberapa mazhab da nada banyak pengikutnya masing-masing yang tentunya mereka juga  memiliki fokus pada mazhab yang mereka anut. Setiap mazhab atau aliran tentunya ada perbedaan, jadikanlah semua perbedaan itu rahmat bagi kita semua. 

Semua sudah ada aturannya dari zaman dahulu dan banyak tokoh juga yang memiliki riwayat dan perjalanan dalam menentukan suatu hukum dengan beragam tokoh juga beragam pula pendapat dari mereka. Perlu digaris bawahi semua mazhab itu sama-sama beragama Islam hanya saja dari mereka memiliki cara sendiri dalam melakukan peribadatan.

Moderasi beragama sangat berperan dalam hal ini sebagai upaya dalam memersatukan semua perbedaan tersebut dengan mencari jalan tengahnya agar semuanya bisa menerima hasilnya tanpa ada keberatan disalah satu pihak. 

Berpikir moderat itu diperlukan karena tidak semua problematika apapun itu baik mengenai keberagaman agama maupun keberagaman cara pola pikir semua bisa diselesaikan dengan cara yang baik dengan mencari kesamaannya dan menghindari keradikalannya dalam bertindak. []

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update